Mohon tunggu...
Moh Tri Widayanto
Moh Tri Widayanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Bina Bangsa

Writing, Study and Work at the same time to find the new inspiration.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengembangan Sumber Daya Manusia Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Society 5.0

7 Desember 2021   23:21 Diperbarui: 7 Desember 2021   23:26 6480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: disperin.semarangkota.go.id

Pada abad ke-21 ini, dunia telah menghadapi era digital "revolusi industri 4.0", yaitu suatu masa terciptanya teknologi digital yang serba canggih dan terus berkembang serta terus diperbarui. Pada masa ini, manusia disuguhkan dengan fasilitas teknologi digital yang sangat canggih serba otomatisasi dalam kehidupan sehari-harinya, seperti dengan adanya robot, artificial intelligence, internet of things dan lain sebagainya untuk memudahkan segala aktifitas pekerjaan manusia.

Industri 4.0 adalah kemajuan terbaru dalam industri manufaktur yang telah membuka jalan bagi penerapan Sistem Fisika Siber (CPS) secara sistematis, di mana informasi dari semua perspektif terkait dipantau dan disinkronkan secara ketat antara pabrik fisik dan dunia virtual pabrik. ruang komputasi. Selain itu, dengan memanfaatkan analitik informasi tingkat lanjut, mesin berjaringan akan dapat bekerja lebih efisien, kolaboratif, dan unggul. Tren mengubah industri manufaktur menjadi generasi berikutnya (Lee et al., 2015).

Seiring penyesuaian dengan revolusi industri 4.0 tersebut, saat ini Indonesia bahkan dunia telah dihebohkan dengan suatu gagasan baru pada awal Januari 2019 yaitu "Society 5.0" oleh Shinzo Abe yang merupakan perdana menteri Jepang dalam Word Economic Forum di Davos Swiss. Menurut Shinzo Abe industri 4.0 didasarkan pada konsep kecerdasan buatan (AI), sebaliknya society 5.0 lebih dipusatkan pada sumber daya manusia itu sendiri.

Society 5.0 dianggap sebuah konsep yang dibangun atas dasar manusia dan teknologi. Pada era ini masyarakat akan dihadapkan dengan suatu kehidupan yang didampingi dengan kecanggihan teknologi. Maka dari hal tersebut, kompetensi SDM mesti ditingkatkan sehingga mampu memanfaatkan dan memaksimalkan setiap inovasi teknologi seperti Internet of Things, Big Data, robot, dan Artificial Intelligence, sehingga masyarakat mampu mengatasi berbagai masalah sosial dan tantangan kehidupan.

Lebih detail Pereira et al., (2020) menjelaskan bahwa Society 5.0 berfokus pada penggunaan alat dan teknologi yang dikembangkan di era Industri 4.0 untuk memberi manfaat bagi umat manusia. Sistem cerdas yang dikembangkan oleh Industri 4.0 dapat dilihat oleh publik sebagai keuntungan. Masyarakat masa depan dapat memanfaatkan teknologi canggih dalam memecahkan masalah dan ekonomi. Society 5.0 memiliki fokus khusus untuk memposisikan sumber daya manusia sebagai pusat inovasi, transformasi teknologi, dan otomasi industri.

 


Rohida (2018) menjelaskan bahwa SDM pada era "revolusi industry 4.0" perlu meningkatkan kompetensi dalam memanfaatkan teknologi digital seperti big data,internet of things,robot serta Artificial Intelligence. Program-program untuk meningkatkan keterampilan tersebut sangat penting untuk dipahami sehingga sumber daya manusia mampu beradaptasi dengan tuntunan industri.

Kompetensi work 4.0 merupakan suatu kombinasi hard skill, soft skill, kehalian mengolah TIK dan pengetahuan untuk menyonsong "revolusi industri 4.0" menuju "society 5.0". Kompetensi yang harus dimiliki SDM era work 4.0 antara lain:

1. Digitilasisasi lingkungan kerja berdasarkan teknologi

Suatu pekerjaan akan terus-menerus berdampingan dengan teknologi, Sehingga SDM perlu mengembangkan pengetahuan & keahlian berbasis TIK.

2. Kolaborasi dengan sistem Cyber

SDM diharapkan mampu berkolaborasi dengan sistem cyber & mampu mengoperasikannya dengan baik sehingga meminimalisir kesalahan

3. Proses kerja fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan

SDM harus mampu bekerja secara fleksibel sesuai kebutuhan perusahaan untuk memenuhi tuntutan pelanggan

4. Tugas-Tugas Mental

SDM mampu berkolaborasi dengan sistem robotic untuk melengkapi secara pengetahuan kreativitas dan pengalaman.

5. Tim kerja

Memiliki tim kerja yang memiliki kompetensi berbeda-beda sehingga proses kerja menjadi inovatif, saling berbagi pIntiengetahuan dan memiliki keterampilan sosial. Termasuk kolaborasi dengan sistem robotic.

Sumber daya manusia Indonesia diharapkan mampu beradaptasi dengan paradigma revolusi industri. Pada era Society 5.0 lebih memprioritaskan agar sumber daya manusia mampu menyesuaikan dengan tantangan di masa yang akan datang dengan High Order Thinking Skills. Dengan memiliki daya pikir yang tinggi, fleksibel dan metodis, sumber daya manusia akan mampu menggunakan ilmu pengetahuan modern (Internet of Things, robot, Artificial Intelligence).

Dalam dunia kerja menyonsong era society 5.0 para individu ditempat kerja diharapkan meningkatkan soft skills untuk beradaptasi dengan era digital saat ini. Poin yang perlu diperhatikan dalam upaya pengembangan SDM menuju kompetensi yang unggul pada era digital adalah:

1. Digital Skill for Digital Competency

Kompetensi digital adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan kesadaran yang dibutuhkan saat menggunakan teknologi informasi. Sehingga Manajemen harus serius meningkatkan pelatihan keterampilan karyawawn dalam mencapai kompetensi digital.

2. Penerapan Digital Competency Development

Kemampuan digital serta penerapan digital yang baik merupaka suatu keberhasilan perusahaan dalam penerapan teknologi digital..

3. Peningkatan Human Value

Pengembangan SDM yang meliputi pengembangan identitas diri, yaitu menumbuhkan rasa empati dan simpati, mampu berinteraksi/komunikasi dengan golongan sosial manapun sehingga mampu bertahan dalam segala dinamika.

Untuk mensukseskan dalam mencapai society 5.0, ada tiga level kompetensi individu yang harus dikembangkan, yaitu:

1. Kompetensi Interpersonal

Kompetensi interpersonal meliputi komunikasi, kolaborasi (virtual), kecerdasan sosial dan kompetensi antarbudaya.

2. Kompetensi Intrapersonal

Kompetensi intrapersonal meliputi berpikir kritis, membuat akal, berpikir adaptif dan integrasi, transdisipliner dan pengarahan diri sendiri.

3. Meningkatkan keterampilan TIK

Keterampilan TIK termasuk keahlian dalam teknologi informasi dan komunikasi, pemikiran komputasi, literasi media sosial dan kesadaran keamanan informasi.

Referensi:

Lee, J., Bagheri, B., & Kao, H. A. (2015). A Cyber-Physical Systems architecture for Industry 4.0-based manufacturing systems. Manufacturing Letters, 3(December), 18--23. https://doi.org/10.1016/j.mfglet.2014.12.001

Pereira, A. G., Lima, T. M., & Charrua-santos, F. (2020). Industry 4.0 and Society 5.0: Opportunities and Threats. International Journal of Recent Technology and Engineering, 8(5), 3305--3308. https://doi.org/10.35940/ijrte.d8764.018520

Rohida, L. (2018). Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Kompetensi Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114--136. https://doi.org/10.31843/jmbi.v6i1.187

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun