Mohon tunggu...
Moh NurKholis Majid
Moh NurKholis Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa basabasi mengejar mimpi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Elaborasi Konflik Radikalisme dan Terorisme sebagai Ancaman Dunia

7 April 2021   22:57 Diperbarui: 8 April 2021   12:36 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waktu acara Simposium Kepemudaan

Penjajahan negara-negara Barat telah meningkatkan tekanan pada Muslim, dan memperburuk kemunduran dan keterbelakangan Muslim. Selain itu, yang menyebabkan fanatisme dan permusuhan Muslim adalah tindakan politik Amerika Serikat.

Ketika Khalifah Utsmaniyah runtuh pada tanggal 23 Mei 1924, konflik politik antara Barat dan dunia Islam, atau lebih tepatnya kehancuran dunia Islam mencapai puncaknya. Dengan hancurnya benteng terakhir Kekhalifahan Turki, umat Islam menjadi terpencar dan terpecah menjadi negara-negara bangsa, dan negara-negara ini terinspirasi oleh kebangkitan tersebut. Akibatnya, terjadi perselisihan antar negara Islam, bahkan perang yang sengaja dibuat oleh Amerika Serikat dan Israel.

Fakta ini membuat sebagian ulama dan Muslim marah, karena pemerintah Arab Saudi tidak mengindahkan peringatan mereka dan menolak pasukan AS untuk mencapai Mekah dan Madinah.

Tidak tanggung-tanggung teroris menyebutnya Perang Salib. Para teroris percaya bahwa alasan mengapa Muslim menjalani Perang Salib adalah kesalahan penggunaan Perang Salib oleh Amerika Serikat dan sekutunya dalam operasi militer melawan Afghanistan. Bush awalnya menggunakan Perang Salib dalam invasi ke Afghanistan. Namun, setelah dikritik oleh dunia Islam, Bush menggantinya dengan tindakan keadilan yang tidak terbatas. Ternyata istilah Infiniti Justice, setelah dilacak oleh Scott Rosenberg, juga berasal dari terminologi Kristen, dan akhirnya bisa ditelusuri kembali ke Perang Salib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun