Mohon tunggu...
Moh fauzan ezha
Moh fauzan ezha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Unisa Ilmu Komunikasi

Saya berasal dari sulawesi tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menelisik Keindahan yang Tersembunyi di Balik Alam Morowali

24 Januari 2021   02:51 Diperbarui: 24 Januari 2021   10:00 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: Facebook/MohammedKhalil)

Yogyakata- Bicara soal keindahan tentu tak ada habisnya, begitu besar Anugerah Tuhan yang telah di ukirkan di tanah yang subur ini, bak serpihan surga yang Tuhan titipkan kepada manusia untuk dilihat, dirasakan dan dinikmati keindahannya.

Morowali adalah salah satu kabupaten yang berada di Sulawesi Tengah yang terkenal dengan Tambang Nikelnya. Jarak tempuh dari Kota Palu ke Morowali memakan waktu hingga kurang lebih 12 Jam jika berkendara menggunakan motor/mobil, dan 45 menit jika menggunakan pesawat.

Morowali mempunyai magis yang dapat menarik hati bagi siapa saja yang mengunjunginya. Ya, salah satu surga kecil yang Tuhan titipkan di alam Morowali yang konon disebut sebagai Raja Ampat nya Sulawesi yakni Kepulauan/Pulau Sombori. Pulau sombori sudah sangat terkenal bagi kalangan traveller akan tetapi ada satu ekowisata yang  baru booming belakangan ini  yang mempunyai potensi sangat baik untuk dikembangkan yakni Mangrove/permandian Bahopombine Kolono.

Desa Kolono terletak di Kec. Bungku Timur, Kabupaten Morowali. Menyimpan salah satu Ekowisata yang cukup popular yaitu Mangrove dan Pemandian Bahopombine. Ekowisata tersebut dibangun oleh BUMDES BAHOPOMBINE Desa Kolono.  Namun, hutan mengrove sudah banyak yang mati. Dan hal inilah yang perlu dicarikan solusi agar hutan mangrove dapat hidup kembali dan tetap lestari.  Atas kreativitas mereka perlu diapresiasi karena langkah kecil seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi Ekosistem alam. Melestarikan alam tanpa merusak adalah bukti nyata dari kepedulian terhadap lingkungan. "Dananya berasal dari Dana  Desa yang dikelola langsung oleh BUMDES BAHOPOMBINE. " Ujar Mohammed Khalil, pemuda Desa Kolono. Ditambahkan oleh Winda Suci Ramadani Si Gadis Desa Kolono"  tempatnya sangat indah, biasa dijadikan spot foto dan hunting buat anak-anak hits".

Potensi pengembangan ekowisata ini perlu mendapatkan perhatian khusus sambil diimbangi dengan target ekowisata yaitu eco-sustainable antara ekonomi, sosial-budaya, dan alam harus dilakukan secara optimal agar lestari. Salah satu upaya kecil yang dapat dilakukan dengan mengedukasi masyarakat mengenai ekowisata itu sendiri serta melakukan restorasi Hutan Mangrove, dan penanaman kembali Hutan Mangrove. Aktivitas Ekowisata ini secara tidak langsung akan membutuhkan peran masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian dan mengembangkan potensi positif untuk perkembangan keanekaragaman hayati. Dengan begitu, salah satu kegiatan rekreasi sangat berperan besar dalam pemberdayaan dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun