Mohon tunggu...
Moh Fadli Alfikri
Moh Fadli Alfikri Mohon Tunggu... Editor - Relawan Edukasi

Guru SMP Negeri 4 Cimahi | Isi Kepala sebagian Kutulis Disini

Selanjutnya

Tutup

Diary

Spill Rasanya PPL pas Kuliah

12 Mei 2022   23:28 Diperbarui: 12 Mei 2022   23:33 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kamu penasaran kan gimana rasanya ppl terus di suruh ngajar sama guru pamong. Mendingan kalo kamu emng udh terbiasa ngomong di depan umum, kalo tidak? bayangin aja deh gimana rasanya, karena mungkin kebanyakan kita rata-rata belum terbiasa atau bahkan belum sama sekali berdiri di depan kelas lalu mengajarkan materi. oiya ppl juga bukan hanya ngajar aja tapi kadang kita disuruh buat belajar pelaksanaan administrasi di sekolah juga ya. jadi ingat ya ppl ini bukan lagi kita presentasi materi lalu pulang bukan ya. sekarang coba bayangin aja masa iya peserta ppl trs kita ngajar kaya presentasi di kelas kan ga lucu. sekarang kan murid-murid SMA/SMK itu udah pada kritis-kritis orang nya. 

oke langsung aja lah ya gua mau spill nih tapi bukan hanya spill-spill garis besarnya aja pas ppl tapi ditulisan ini juga gua mau membagikan tips menghadapi perasaan introvert yg berlebihan saat kita menghadapi siswa/i di kelas. dan gua mau disklaimer dulu nih ya kalo semua tips yang gua saranin adalah full versi gua jadi kalo dirasa cocok langsung comot aja. sebelumnya mau gua sampein sama kalian kalo gua termasuk versi manusia introvert tapi gua terus berusaha buat ga terus-terusan introvert salah satunya dengan cara memanfaatkan momen ppl ini. karena lebih terasa atmosfernya dibanding kita melatih diri di depan temen-temen se angkatan.

Jadi di bulan februari 2022 gua sama temen-temen seangkatan ditugasin buat ppl sama kampus, sebelum itu supaya gua dan temen-temen lebih nyaman di sekolah tujuan ppl gua pastiin kampus ngizinin buat nyari sekolah sendiri. singkat cerita di izinin dan gua nemu sekolahan yang cocok dan ga terlalu ketat administrasi.

Hari pertama seperti biasa gua dkk diantar ke sekolah sama dosen pembimbing buat ketemu sama guru pamong, biasalah gua ngobrol sambil tanya-tanya bagaimana baiknya, apa tugasnya, gimana lingkungan di sekolah dan apa aturannya. capss selesai ngobrol gua langsung pamitan dan mulai merancang apa-apa yang harus dipersiapkan buat hari-hari berikutnya. 

Nah buat kamu yang belum pernah ngobrol dengan guru pamong hal pertama kali yang perlu kamu sampaikan yaitu tentang diri sendiri, misalnya gimana? gini "pak mohon maaf sebetulnya saya memiliki sifat introvert dan saya tipe orang menunggu, jadi kadang saya memilih nunggu intruksi bapak daripada harus inisiatif nanya karena takut mengganggu". nah kenapa kamu perlu mengungkapkan ini karena ya pendekatan emosional itu perlu. sehingga guru pamong bisa memahami dan tidak ragu untuk memberikan arahan buat kamu. 

singkat cerita tibalah waktunya gua ngajar dan ini adalah pengalaman pertama gua ngajar di bangku SMK/SMA karena sebelumnya gua sekolah di SMK. pasti tau lah pas SMK itu kita ke industri-industri. ngomong masih kaku dan sekali natap siswa apa yang gua mau sampein seketika blank... imbasnya gua jadi keringetan dingin karena gugup campuraduk sama malu. mulutpun gelagapan ga tau apa yang sedang di sampein ke mereka. tatapan boring pun sudah terlihat di pelupuk mata mereka ditambah lagi keributan dan siswa yang tidak menghargai seolah menambah atmosfer suasana otak semakin sesak dan gelap. dan akhirnya gua merasa kalo mereka sedang mentertawakan gua. tidak berselang lama gua langsung menutup pertemuan itu dengan penuh kekecewaan terhadap diri gua sendiri.

begitulah kurang lebih suasana pembelajaran yang gua sajikan penuh dengan atomosfer ketidak kondusifan yang menghadirkan ketidak menarikan terhadap siswa untuk belajar. ini lah koreksi dan masukan yang gua evaluasi supaya tidak terjadi hal yang serupa di pertemuan sebelumnya. proses nya lumayan panjang sekitar hampir 2 bulan gua mengajar baru gua merasa ada perubahan. karena pada dasarnya gua paham kalo suasana di kelas itu akan tetap sama sampai kapanpun, itu tergantung kita bagaimana menghidupkannya.

jadi buat kamu cobalah buat persiapan semaksimal mungkin sebelum kamu mengalami hal serupa, jadikan ini ajang buat persiapan sebelum kamu berada diposisi yang sama. 

dari proses transisi yang gua jalani selama 2 bulan itu gua nyimpulin bahwa mengajar itu tidak harus sepenuhnya mengikuti buku, sajikan sesuai dengan selera kita mengajar dan jangan terlalu dibawa serius karena sesekali mereka butuh tertawa. caranya kamu bisa menceritakan hal lain disela-sela menyampaikan materi. supaya mereka dapet gambaran. coba kamu perhatikan menarik mana buku yang hanya ada tulisan saja dengan buku yang berisi gambar?. pasti buku yang berisi gambar di tiap pembahasannya. begitulah gambaran nya bagaimana mereka akan menyukai kamu saat kamu mengajarkan sesuatu kepada mereka. dan yang lebih penting adalah sempatkan untuk memberikan motivasi-motivasi kepada mereka. ceritakan bagaimana kejamnya dunia mereka setelah ini. hal itu membuat mereka lebih memperhatikan kamu setelahnya.

jadi itulah spill moment pas gua ppl. ambil positifnya ya gus...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun