Masih hari-hari pertama puasa Ramadan, ada saja yang terlupa, misal tiba-tiba minum, sarapan, atau makan siang.
Jika lupa, itu dimaafkan dan boleh untuk melanjutkan puasanya lagi tanpa harus menggantinya di hari lain.
Bagaimana jika pura-pura lupa? Itu urusan Anda dengan Dia, Anda bisa berbohong di depan manusia tetapi ada yang selalu tahu kalau Anda berdusta.
Terapi, ada yang menganggap bahwa puasa Ramadan sangat berat karena berlangsung selama 29 atau 20 hari.
Banyak yang akhirnya diam-diam makan di tengah puasa (istilah di tempat saya,: mokel) karena merasa tidak betah dengan puasa.
Namun, begitu ditanya, mereka mengaku berpuasa, padahal di belakang malah kucing-kucingan.
Dari fenomena itu, perlu untuk dianalisis apa yang menyebabkan lupa atau sengaja untuk tidak berpuasa ini.
Baik lupa atau enggan berpuasa muncul karena tidak ada niat atau malah malas untuk berniat, artinya dari awal memang berencana untuk tidak berpuasa.
Kekuatan niat itu sangat besar karena bisa membuat seseorang ingat dan lebih bersungguh-sungguh dalam segala hal.
Maka dari itu, jelas mengapa niat termasuk dalam rukun puasa, baik wajib maupun sunah, jika tidak berniat, puasanya tidak sah.