Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Terlalu Ambisius Sejak SD, Kuliah Pun Kehabisan Energi

22 Februari 2023   12:10 Diperbarui: 22 Februari 2023   12:14 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi ambisius justru membuat semangat di masa depan akan cepat habis. (Foto: Unsplash.com/Gabriel)

Sayangnya, saya mulai merasakan tanda-tanda kehabisan energi untuk mengejar ranking satu begitu masuk SMA yang saingannya banyak yang pintar.

Mungkin saya salah sekolah saat itu, orang tua saya menyekolahkan saya di sekolah tersebut yang mengunggulkan prestasi akademik.

Terlalu jauh untuk berharap agar bisa ranking 1 apalagi dapat nilai UN tertinggi, saat itu berubah pikiran menjadi pokoknya lulus saja sudah bisa membuat saya bernafas lega.

Beruntungnya, setidaknya saya masih bisa mengikuti pelajaran SMA tersebut dan tidak ada lagi sistem ranking begitu saya masuk SMA.

Namun, saya mendapatkan kemajuan di kesehatan mental, saya tidak ambisius lagi dan mulai membuka diri dengan kegiatan teman di luar sekolah.

Begitu Kelas XII, saya mulai tidak bisa bersemangat untuk belajar karena terlalu sering latihan soal UN yang nilai ujiannya tidak terlalu besar menentukan kelulusan.


Lulus SMA pun saya tidak terlalu unggul, nilai saya tidak terlalu banyak yang nilainya 90 ke atas, setidaknya masih di atas nilai minimal.

Kuliah? Ini sudah benar-benar kehabisan energi meskipun digenjot dengan cerita motivasi atau ungkapan semangat dari orang-orang di sekeliling saya.

Kalau waktu SD dan SMP belajarnya sepanjang waktu dan SMA belajarnya saat akhir materi menjelang ujian, saya tidak belajar terlalu semangat saat kuliah.

Bahkan, nilai C+ di hampir kebanyakan mata kuliah saja bagi saya sudah lebih dari cukup meski IPK tidak sampai 3,00.

Jika diulang kembali, itu sama saja dengan saya bunuh diri, mengulang mata kuliah yang tidak pernah bisa pahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun