Mohon tunggu...
Mohammad Iwan
Mohammad Iwan Mohon Tunggu... Buruh - Pelajar Seumur Hidup

Untuk tetap selo, menyeruput kopi pahit dua kali sehari adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Para Penghuni Taman Edelweis di Surga

26 Januari 2017   23:47 Diperbarui: 27 Januari 2017   00:14 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

Mendaki gunung, harusnya bisa menjadi sarana untuk merefresh otak yang mulai lelah, menyegarkan benak yang penat, dan menjauhkan diri dari hiruk pikuk perdebatan di sosial media.

Semoga tak ada lagi junior-junior yang menjadi korban feodalisme para senior yang mengatasnamakan Pendidikan Dasar Pecinta Alam. Dan semoga, para korban yang meninggal dikumpulkan dalam sebuah Taman Edelweis di Surga, dengan para pecinta yang sebenarnya.

Aamiin.

 

Bogor 26012017


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun