Distorsi Rasionalitas Di Tengah Kebisingan Informasi

Derasnya arus informasi digital menjadikan nilai nilai masyarakat yang selama ini dianut menjadi terasa kompleks. Semuanya terasa tercampur aduk dalam sebuah ruang digital. Publik semakin bingung terkait informasi informasi yang meluber. Kita kesulitan untuk hanya sekedar berfikir benar karena informasi itu datang secara liar dan bertubi tubi hingga rasionalitas kita terdistorsi secara perlahan.

Menjaga rasionalitas untuk menyaring informasi sangatlah penting. Cek setiap informasi yang diterima dan melakukan verifikasi sumber yang terpercaya. Melakukan penyaringan dengan selalu sadar untuk terus membaca secara kritis dan memperhatikan 5W+1H pada sebuah informasi yang tersebar. Kita juga harus memahami bias pribadi saat menerima informasi. Bias pribadi ini bisa saja berasal dari subjektifitas diri kita. Namun, jika memang kita ingin melihat kebenaran maka kita harus mampu melihat secara objektif dengan memperhatikan fakta serta logika. 

Dengan melakukan hal hal tersebut, kita menjadi tidak terburu buru bereaksi dan mengambil kesimpulan sepihak terhadap informasi yang sedang viral. Jangan sampai, karena hanya ingin viral dan dianggap tahu, kita menjadi fomo untuk ikut ikutan. Hal ini malah menambah rancu sebuah permasalahan.

Untuk menyikapi kebisingan informasi, kita harus kembali membangun kesadaran untuk berempati kepada apapun itu. Berfikir secara jernih dan membuka ruang ruang diskusi yang tentu sangat berguna dalam konteks memahani kultur kelompok yang sering kali berbeda. Inilah keharusan yang kita hadapi di era sekarang. Mempertahankan rasionalitas dan sikap untuk menyaring informasi secara baik.