Mohon tunggu...
Mohammad Akib
Mohammad Akib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar menjadi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maulid Nabi: Momentum Kita untuk Mengingat dan Meneladani Rasulullah

8 Oktober 2022   19:34 Diperbarui: 8 Oktober 2022   19:45 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: iStock

Setiap tahunnya seluruh umat islam merayakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW atau sering disebut dengan Maulid. Pada tahun ini jatuh pada hari sabtu tanggal 8 oktober 2022 yang juga dijadikan sebagai hari libur nasional.

Nabi Muhammad SAW sendiri lahir pada tanggal 12 Robiul Awal, Tahun Gajah (571M). Kenapa disebut Tahun Gajah? Dikarenakan pada saat itu Abrahah dengan pasukan bergajahnya ingin menghancurkan ka'bah. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil sedikitpun karena burung Ababil berbondong bondong datang dan menjatuhkan batu dari tanah yang dibakar kepada pasukan tersebut seperti layaknya daun yang dimakan ulat. Kisah ini tertuang pada Qur'an Surat Al-Fill.

Siapa penggagas peringatan Maulid Nabi untuk pertama kali? Dalam beberapa literatur banyak perbedaan pendapat. Ada yang berpendapat bahwa Salahudin Al Ayubi yang merupakan sultan Mesir dan Suriah adalah seorang muslim pertama yang menggagas tentang Maulid Nabi.

Pendapat lain dari sejumlah ulama mengatakan bahwa Maulid Nabi untuk pertama kali diadakan oleh penguasa Irbil di wilayah Irak bernama Raja Muzhaffar Abu Sa'id al Kukburi bin Zainuddin Ali bin Buktikin. Selain itu, juga masih ada beberapa perbedaan lagi terkait siapa pionir Maulid Nabi.

Terlepas dari perbedaan tentang kapan dan siapa penggagas Maulid. Memperingati dan menghormati hari lahir Rasulullah merupakan salah satu bentuk cinta yang wajar dilakukan oleh umat kepada sang Nabi pembawa risalah agama. Bukan hanya kita manusia yang menghormati Rasulullah, melainkan Allah dan Malaikat pun juga bersholawat dan menghormatinya.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 56)

Tradisi maulid nabi ini senantiasa tersebar dan terus terjaga hingga kini. Seperti halnya di masyarakat jawa menyebutnya dengan Muludan. Di dalam muludan terlesip nilai-nilai islam yang luar biasa seperti silaturahmi, sedekah dan sholawat.

Dalam kegiatan muludan jamaah membawa nasi/berkat untuk dibagi bagi kepada jamaah lainya sebagai wujud sedekah. Ketika berkumpul di dalam masjid, selain terjalin silaturahmi antar jamaah, juga di isi dengan pembacaan sholawat serta ceramah-ceramah keagamaan tentang kisah baginda Rasulullah dan bagaimana kita meneladani akhlak mulianya.

َقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِير

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun