Mohon tunggu...
Qomarul Huda
Qomarul Huda Mohon Tunggu... Guru - Bapak satu anak

Masih belajar dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tegakkan Kepalamu, Garuda Muda!

2 Januari 2022   19:42 Diperbarui: 2 Januari 2022   20:11 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain muda Indonesia tampil gemilang di AFF Cup 2020 (foto: bolanews.com)

Final leg kedua Suzuki AFF Cup 2020 telah usai. Indonesia akhirnya kembali gagal merebut gelar juara setelah hanya bermain imbang 2-2 melawan Thailand. Secara agregat Asnawi dkk kalah 6-2 setelah pada pertemuan pertama kalah telak empat gol tanpa balas.

Sungguh menyesakkan memang. Animo masyarakat sungguh luar biasa menyambut final kali ini. Para pecinta sepakbola di Indonesia sudah lama menanti gelar pertamanya di ajang ini. Maklum kita masih penasaran karena belum pernah sekalipun merasakan juara Piala AFF. 

Kekalahan ini pun semakin memperpanjang puasa gelar dengan enam kali menjadi runner-up.
Namun, seperti kata pepatah selalu ada hikmah dibalik sebuah kegagalan. Para pemain muda Indonesia tampil menawan sepanjang turnamen. Pujian pun mengalir dari berbagai pihak. Ya, diantara empat semifinalis, skuad Garuda merupakan dengan rata-rata usia paling muda yaitu 23 tahun. 

Saat pelatih tim nasional Shin Tae-yong mengumumkan nama-nama yang dibawa ke Singapura (tuan rumah AFF Cup), jujur saya agak ragu saat melihat daftar pemainnya. Bukan bermaksud meremehkan kemampuan mereka, namun sebagian besar masih berusia sangat muda dan mungkin beberapa namanya masih asing di telinga pecinta sepakbola tanah air.

Pemain yang selama ini menjadi langganan timnas senior tidak banyak yang nampak. Nama-nama beken seperti Andik Vermansyah, Andritany, Riko Simanjuntak, Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, Hansamu Yama, Febri Hariyadi secara mengejutkan tidak dipanggil oleh Shin Tae-yong.

Paling hanya Victor Igbonefo, Dedik Setiawan dan Fachrudin Ariyanto. Selebihnya merupakan jebolan timnas junior, timnas U-23 dan pemain yang baru awal menerima panggilan timnas senior. Jadi bisa dikatakan sebagian besar merupakan pemain yang belum memiliki banyak jam terbang di level senior.

Apa yang dilakukan Shin Tae-yong memang cukup mengejutkan sekaligus patut mendapat apresiasi. Keputusan untuk mengirim pasukan muda akan memberikan mereka jam terbang yang tinggi di tingkat internasional. Selain itu tentu butuh regenerasi sehingga tidak mungkin untuk terus mengandalkan pemain yang itu-itu saja. Sesuatu yang belum pernah kita temui pada pelatih-pelatih timnas senior sebelumnya.

Dengan komposisi pemain muda maka wajar jika Indonesia tidak begitu diunggulkan bahkan diprediksi akan tersingkir di penyisihan grup. Namun mereka bisa tampil memukau dan menjadi juara grup diatas Vietnam dan Malaysia yang di atas kertas lebih diunggulkan.

Regenerasi memang sangat penting. Para pemain muda ini tentu akan semakin tumbuh rasa percaya dirinya karena mendapat kepercayaan dari pelatih. Hal ini juga membuat pemain senior yang ingin masuk timnas lagi harus menunjukkan kualitasnya agar dapat dilirik pelatih.

Salah satu keuntungan tampilnya punggawa muda ini adalah bahwa AFF Cup ini merupakan ajang internasional yang mendapat sorotan dari luar negeri juga. Seperti lazimnya ajang internasional lainnya, para pemain muda yang tampil memikat tentu akan mendapat perhatian luas. Harapannya tentu ada klub luar negeri yang tertarik untuk memakai jasanya.

Dari daftar anggota timnas ini sebagian memang sudah berkarir di luar negeri. Kita bisa menyebut nama Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam, dan Elkan Baggot. Shin Tae-yong sendiri berharap semakin banyak pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri karena akan sangat baik dalam karirnya.

Dalam ajang AFF inipun beberapa punggawa muda sudah menunjukkan pesonanya. Pratama Arhan yang ofensif dengan gol assistnya. Asnawi; jenderal lini pertahanan, berjiwa leadership dengan ban kapten di lengan. Dewangga, Rahmat Irianto, ramai rumakiek yang paten di lini tengah. Serta Egy dan Witan, si mungil yang tampil produktif.

Bahkan penghargaan pemain muda terbaik disabet punggawa timnas, Pratama Arhan. Bek kiri PSIS Semarang ini memang tampil luar biasa selama penyelenggaraan ini yang mencetak dua gol dan layak untuk mendapatkannya. Witan Sulaeman dan Alfeandra Dewangga juga masuk nominasi tersebut.

Selain ketiga nama tersebut, beberapa pemain muda kita juga tampil ciamik. Indikasinya, dari beberapa laga yang telah dimainkan, sebagian besar yang diturunkan juga didominasi pemain yang masih berusia dibawah 23 tahun seperti Rizky Ridho, Asnawi mangkualam, ramai rumakiek, Elkan Baggot, Egy Maulana Vikri, Kadek agung, Rachmat irianto, Ernando Ari, Muhammad Riyandi dan tentu ketiga pemain nomiasi pemain muda terbaik yang saya sebutkan diatas.

Shin Tae-yong tampaknya sedang membentuk skuad tim nasional untuk jangka panjang. Kita tentu berharap komposisi ini dapat dipertahankan sehingga akan semakin padu. Dengan ini mereka bisa jadi akan menghiasi skuad tim nasional untuk beberapa tahun mendatang. Mereka merupakan aset yang harus terus diasah. Pelatih asal Korea Selatan ini membuat pondasi untuk membangun tim nasional yang tangguh di masa depan.

Terimakasih Garuda muda yang telah tampil spartan dan menghibur. Jalan masih panjang, tim nasional masih membutuhkan kalian. Untuk staff pelatih, terima kasih telah memberi kepercayaan kepada pemain-pemain muda ini untuk membangun tim yang kuat ke depannya. Kita tunggu kiprah pemain muda lainnya dalam ajang AFF Cup U-23 Februari mendatang di Kamboja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun