Di balik setiap mesin yang bekerja, ada pelumas yang menjaga keseimbangannya. Tapi tahukah kamu, sebagian besar pelumas yang beredar saat ini masih berbasis minyak bumi --- sulit terurai dan mencemari lingkungan?
Berangkat dari keresahan itu, sebuah gagasan menarik dari Dr. Mohamad Endy Julianto Dosen Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi UNDIP menghadirkan terobosan hijau: pembuatan biolubricant alami dari minyak kelapa sawit melalui proses esterifikasi enzimatik.
Endy  menyampaikan proses ini memanfaatkan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) --- produk samping dari produksi minyak sawit --- yang kaya akan asam palmitat (43,7%) dan asam oleat (42,8%). Bahan ini direaksikan dengan trimethylolpropane (TMP) dan neopentyl glikol (NPG) menggunakan enzim lipase dari Candida rugosa (Lipomod 34MDP) sebagai katalis biologi yang ramah lingkungan.
Reaksi terjadi pada suhu rendah (hanya 45C!) --- jauh lebih hemat energi dibanding metode kimia konvensional yang membutuhkan suhu hingga 130C. Tingkat konversi tinggi hingga 94% hanya dalam 24 jam! Produk akhir berupa poliol ester dengan viskositas stabil, ketahanan oksidasi tinggi, dan sifat pelumasan unggul, ungkap Endy.
Endy menambahkan bahwa gagasan inovasi lebih dari sekadar efisiensi proses, akan tetapi menunjukkan bagaimana enzim alami bisa menggantikan katalis kimia berbahaya, sekaligus membuka peluang pemanfaatan limbah industri sawit bernilai rendah menjadi produk berdaya guna tinggi --- sebuah langkah nyata menuju energi bersih dan industri berkelanjutan.
Dengan memadukan sains, keberlanjutan, dan inovasi hijau, gagasan penelitian ini bukan hanya menciptakan pelumas alami, tapi juga menggerakkan dunia menuju masa depan yang lebih bersih dan cerdas, tutup Endy.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI