Mohon tunggu...
mohamad bajuri
mohamad bajuri Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru bloger

Tenaga pendidik di MTsN 3 Kebumen Jateng

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pak Ibnu Kepala Kankemenag Kebumen yang Semedulur

14 April 2022   10:40 Diperbarui: 14 April 2022   13:05 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Selesai acara berbuka dilanjutkan dengan mendirikan salat Magrib berjamaah. Kami melaksanakan salat berjamaah di teras. Pak Ibnu berlaku sebagai imam. Sambil menunggu waktu salat Isa kami bercengkerama santai di teras. Seluruh anggota keluarga berkumpul di teras sambil mendengarkan Pak Ibnu bercerita. 

Suasana keakraban dan kedekatan sangat dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Beliau sangat bersahaja dan apa adanya. Semua keluarga Pak Agus disapa dan disebut dalam percakapan. Atmosfer kebersamaan benar-benar terbangun dengan baik. Tidak ada kesan atasan dan bawahan antara Pak Ibnu dengan Pak Agus. Namun demikian kami tetap saling menghormati satu sama lain. Kami tetap menggunakan bahasa "kromo" ketika matur memakai bahasa Jawa sebagai wujud hormat kami pada atasan.

Suara azan berkumandang dari mushola sebelah. Suaranya yang keras disambut suara azan dari mesjid dan mushola yang lain. Langit desa Logede bertabur suara azan memanggil umat Islam untuk mengerjakan salat. Kami pun bergantian untuk mengambil air wudlu. Melihat aku masih duduk santai dan yang lain sudah siap, aku pun ditegurnya untuk segera ambil air wudlu.

Semua anggota keluarga telah siap berdiri di emper untuk melaksanakan salat. Pak Ibnu mengimami salat Isa dan salat Tarawih berjamaah. Salut kepada beliau karena melaksanakan salat kobliah dan ba'diah. Sebelum salat Tarawih beliau sempat bertanya kepadaku menginginkan salat yang berapa. Ternyata belaiu mengambil salat Tarawih dua puluh rekaat ditambah salat witir tiga rekaat.

Sehabis salat tarawih wajah kami berpeluh. Mungkin karena kami begerak dan suasana agak panas yang menyebabkan kami berkeringat. Es buah di mangkok sangat menggoda untuk dinikmati. Apalagi kami merasa kegerahan. Rasanya cita rasa es buah sangat klop dengan suasana saat itu.


Di teras itu kami saling mengenal lebih dalam. Tak kusangka Pak Ibnu meminta nomor telepon kami untuk disimpan. Satu hal yang unik dari beliau adalah suka berfoto dan melihat-lihat foto. Maka kami sering terlibat dalam pengambilan foto dalam berbagai pose dan posisi. Hasil dari jepretan foto tadi dikirim ke nomorku dan juga nomor istriku.

Dalam percakapan beliau juga sering menyebut nama lawan bicara. Secara psikologis hal ini berpengaruh terhadap emosional lawan bicara. Orang yang diajak berkomunikasi merasa dihargai dan dihormati. Disamping itu beliau pun tak sungkan merangkul untuk diambil gambarnya. Sehingga orang yang dirangkul merasa dekat baik secara fisik maupun psikhis. 

Anakku di panggil dan ditanya oleh beliau tentang berapa uang jajan yang biasa diberikan oleh ibunya. Anakku menjawab dengan jujur bahwa uang jajannya lima ribu. Terus beliau melanjutkan pertanyaan berikutnya, pernahkah anakku menerima uang jajan ratusan ribu. Anakku lagi-lagi menjawab tidak pernah. Saat itu belaiu merogoh sakunya dan mengeluarkan uang tiga ratus ribu untuk dibagikan kepada anakku dan anak Pak Agus. Alhamdulillah.

Mendekati pukul sepuluh malam Pak Ibnu pamit pulang. Kami mengantar beliau sampai ke tempat parkir mobil. Kami kembali ke rumah setelah mobil beliau hilang dibelokan gang. Kesan yang mendalam atas pribadi beliau yang semedulur kepada bawahan. Semoga ada kesempatan lain untuk bisa bertemu lagi.

Klik rekaman  di atas untuk melihat kunjungan beliau yang kami simpan di You Tube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun