Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sudah Dapat Berapa dari Nulis?

13 Mei 2023   08:35 Diperbarui: 13 Mei 2023   08:51 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Canva dengan perubahan

Beberapa hari yang lalu saya bertemu seorang teman di sebuah kegiatan rapat. Lama tak jumpa, kami berbasa basi. Sebut saja Pak Rudi.

"Apa kabar, Pak Rudi?" saya mulai menyapa.

"Alhamdulillah sehat," Pak Rudi menimpali sapaan saya dengan senyum.

Ada kegembiaraan dalam pertemuan itu. Kami saling berbagi cerita. Pada dasarnya, hubungan kami tidak terputus begitu saja. Kami masih terhubung melalui jejaring media sosial. Kami masih suka saling membaca status dan saling berkomentar maupun reaksi tertentu pada banyak status.

Tapi begitulah, Namanya juga dunia virtual. Kesan pertemuan dalam dunia nyata dibandingkan dunia virtual akan terasa berbeda. Bertatap muka langsung akan memberikan pengalaman perjumpaan yang lebih berkesan tinimbang melakukan kontak secara daring.

"Luar biasa, Pak." katanya di sela-sela obrolan.

Ini jelas sebuah kalimat pujian. Karena dalam obrolan itu kami berdua saya menduga pujian itu untuk saya. Pujian tentang apa?

"Bagaimana? Luar biasa apanya?" saya penasaran.

"Pak Yamin luar biasa?"

"Apanya yang luar biasa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun