Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akulah Pesawat Terbangmu

6 Januari 2015   17:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14205157121312641881

Ilustrasi : Ilustrasi hidup bahagia (Google/ shutterstock)

Seperti biasa
Kabut putih memumpuri langit
Sengat mentari terselimut hangat

Begitulah adanya
Rengekmu manja mengiba
Pinta merengkuh setengah paksa

Adakah Eropa, Amerika dan Negeri tetangga
Lebih hebat dari alam Negeri tercinta ?
Terbang inginmu mengelilinginya

Pobia mengusik di angkasa
Alasan yang mengada di kepala
Sesungguhnya
Akulah pesawat terbangmu
Take off lah dalam bentangan cintaku
Kan kubawa terbang ke langit biru
Bebaskan segala gerakmu
Menarilah sesuka
Diawan putih menyatu tulus kasih
Melayang di udara membentang sayang
“ Jangan landing”  teriakmu !!
Biarkan berayun pandangi indah alam
Hingga tertuju langit sap tujuh itu
Puncak langit nan biru
Terpungut satu per satu  bintang dekap rembulan

Usah takut jatuh sayang
Do’a adalah kekuatan kita
Pasrah akan takdirNya
Pada angin yang mengkoyak
Terbanglah bersamaku
Beri ikhlasmu, beri tulusmu
Menuntun kita
Rengkuh KuasaNya
Dia Maha SegalaNya

--ooOoo--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun