Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyelami Esensi Pendidikan: Mengapa Bertanya Lebih Berharga daripada Menjawab?

28 Agustus 2023   08:51 Diperbarui: 28 Agustus 2023   09:10 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Gerd Altmann dari Pixabay


Halo bagi Anda yang bersemangat  mencari arti sebenarnya dari pendidikan inspiratif. Dalam perjalanan panjang menuju ilmu pengetahuan, terkadang kita lupa bahwa hakikat pendidikan yang sebenarnya tidak hanya terletak pada jawaban yang kita terima, namun juga pada pertanyaan yang kita temukan. Seperti kata-kata bijak yang terucap dari hati seorang pujangga: "Pendidikan yang sejati bukanlah saat kita menjawab, namun saat kita belajar bertanya.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat saat ini, pendidikan  lebih dari sekedar menghafal fakta dan menyerap informasi. Pendidikan sejati adalah proses menemukan, merefleksikan, dan mengembangkan pemahaman  mendalam tentang dunia di sekitar kita. Oleh karena itu, memberikan siswa jawaban yang sudah jadi saja tidak cukup. Di sisi lain, pendidikan yang mendalam dan bermakna mengajarkan kita untuk mempertanyakan segala hal.

Tak heran jika di era digital, informasi bisa diperoleh dengan mudah  dalam hitungan detik. Namun, kebijaksanaan sejati tidak bergantung pada jumlah informasi yang kita ketahui, melainkan pada cara kita mengekstrak dan menerapkan informasi tersebut. Inilah sebabnya mengapa pendidikan otentik berfokus pada keterampilan berpikir kritis dan analitis. Saat  diajak  bertanya, kita belajar untuk melihat melampaui permukaan, menggali lebih dalam, dan memikirkan implikasi dari apa yang kita temui.

Sekarang perhatikan kata-kata filsuf besar Albert Einstein, yang mengatakan: "Saya tidak punya bakat khusus, saya hanya sangat ingin tahu". Inilah hakikat pendidikan  bermakna:
rasa ingin tahu yang tak terbatas. Di dunia misterius ini,  tidak pernah ada kekurangan pertanyaan untuk diajukan atau masalah untuk dipecahkan. Sikap ini mendorong kita untuk terus mencari, belajar, dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Pendidikan yang berfokus pada masalah juga mencakup proses diskusi dan dialog yang menyeluruh. Sebagai pendidik, kami bertindak tidak hanya  sebagai sumber informasi tetapi juga sebagai fasilitator dalam merangsang pemikiran kritis siswa. Melalui diskusi yang dipandu dengan penuh pertimbangan, kami mendorong siswa untuk mengekspresikan pandangan mereka, merangsang pemikiran, dan melihat sudut pandang lain yang mungkin belum pernah mereka pertimbangkan sebelumnya.

Ingatlah bahwa terkadang pertanyaan menyembunyikan kebenaran yang lebih dalam. Saat kita bertanya "Mengapa?" "atau bagaimana?", kami tidak sekadar mencari informasi, kami mencari wawasan. Pendidikan yang menghargai pertanyaan mengajarkan kita bahwa dunia tidak hanya sekedar hitam dan putih, namun penuh dengan nuansa yang kompleks. Dan itulah mengapa kita harus belajar melihat dan menghargai  sudut pandang yang berbeda.

Tidak dapat disangkal bahwa pendidikan yang berfokus pada pertanyaan dapat membantu menumbuhkan kreativitas. Saat kita mempertanyakan status quo dan mencari alternatif, kita melatih otak kita untuk berpikir lebih kreatif. Kreativitas adalah benang merah yang menghubungkan inovasi, pemecahan masalah, dan kemajuan. Di dunia yang terus berubah, kemampuan  berpikir kreatif merupakan aset berharga yang harus diupayakan  setiap individu. Namun perlu diingat bahwa pendidikan yang menghargai pertanyaan tidak hanya terikat pada dunia intelektual. Itu juga membentuk karakter dan moral kita. Ketika kita mempertanyakan arti keadilan, kebenaran, dan tanggung jawab, kita mengajak diri kita  untuk merenungkan nilai-nilai yang mendasari tindakan kita. Pendidikan sejati tidak hanya menghasilkan sarjana yang cerdas, tetapi juga manusia yang  terbuka, empati, dan bertanggung jawab.

Singkatnya, mari kita ingat bahwa hakikat pendidikan bukanlah untuk memenuhi kepala kita dengan fakta belaka. Bahkan lebih jauh dari itu. Pendidikan autentik yang dilandasi semangat untuk terus mempertanyakan, mengeksplorasi, dan memahami dunia  lebih dalam. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan tidak pernah berakhir. Jadi mari  berkomitmen untuk belajar seumur hidup, menumbuhkan semangat keingintahuan dalam diri kita dan menginspirasi generasi mendatang untuk melakukan hal yang sama.

Akhir kata, jadilah seperti pohon yang kokoh berakar dalam rasa ingin tahu dan bertumbuh dengan ranting-ranting yang penuh dengan pertanyaan. Karena seperti kata sastrawan besar Rumi, "Janganlah mencari jawaban, tetapi menemukan dirimu dalam pertanyaan."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun