Mohon tunggu...
Mikdam
Mikdam Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seseorang yang sangat mencintai dunia membaca. Sejak kecil, saya sudah terbiasa menghabiskan waktu luang dengan buku, baik itu novel, buku non-fiksi, maupun artikel-artikel yang menambah wawasan. Membaca bagi saya bukan hanya cara untuk melepas penat, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas perspektif dan pengetahuan. Saya suka menyelami berbagai genre, mulai dari fiksi ilmiah, sejarah, hingga topik-topik tentang teknologi dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebijakan Ekonomi: Stimulus dan Intensif

10 Juni 2025   19:48 Diperbarui: 10 Juni 2025   19:48 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia ekonomi, terdapat berbagai kebijakan yang digunakan untuk mempengaruhi perekonomian suatu negara. Dua di antaranya yang sering terdengar adalah intensif dan stimulus ekonomi. Meskipun keduanya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kedua istilah ini memiliki perbedaan mendasar dalam hal penerapan dan tujuan.

Apa Itu Intensif Ekonomi?

Intensif ekonomi merujuk pada berbagai kebijakan atau insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mendorong aktivitas ekonomi di sektor-sektor tertentu. Biasanya, kebijakan intensif ini berupa pengurangan pajak, pemberian subsidi, atau insentif khusus kepada pelaku usaha. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas atau mendorong perkembangan sektor-sektor tertentu seperti industri, pertanian, atau teknologi.

Contoh dari kebijakan intensif adalah pengurangan pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam riset dan pengembangan (R&D), atau subsidi bagi petani untuk membeli alat pertanian. Dengan adanya intensif ini, diharapkan pelaku ekonomi dapat berkembang dan lebih kompetitif.

Apa Itu Stimulus Ekonomi?

Sementara itu, stimulus ekonomi adalah kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang lebih luas, seperti resesi atau krisis ekonomi. Stimulus ini biasanya berupa pengeluaran pemerintah yang besar, seperti peningkatan belanja publik, pemberian bantuan langsung kepada masyarakat, atau program pengangguran.

Stimulus ekonomi bertujuan untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian dengan cara mendorong konsumsi dan investasi. Ketika sektor-sektor ekonomi tertekan, stimulus membantu untuk mendorong kegiatan ekonomi kembali bergerak, mengurangi pengangguran, dan memacu pertumbuhan ekonomi.

Contoh stimulus ekonomi adalah paket bantuan langsung tunai kepada masyarakat selama krisis ekonomi atau pandemi. Dengan pemberian dana ini, diharapkan daya beli masyarakat kembali meningkat dan kegiatan ekonomi bisa pulih.

Perbedaan Utama Intensif dan Stimulus Ekonomi

  1. Tujuan

    • Intensif bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor tertentu dalam ekonomi.

    • Stimulus bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi yang lebih luas dan sering digunakan saat perekonomian dalam kondisi stagnan atau tertekan.

  2. Skala dan Penerapan

    • Intensif lebih terfokus pada sektor-sektor tertentu, seperti bisnis atau industri.

    • Stimulus diterapkan secara lebih luas untuk seluruh perekonomian dan biasanya lebih besar dalam skala.

  3. Waktu Pemberian

    • Intensif diberikan secara berkala atau berkelanjutan untuk mendukung sektor tertentu dalam jangka panjang.

    • Stimulus diberikan dalam waktu singkat dan biasanya saat keadaan ekonomi sedang membutuhkan dorongan cepat.

Baik intensif maupun stimulus ekonomi memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekonomi. Intensif membantu mendorong sektor-sektor tertentu untuk berkembang, sedangkan stimulus ekonomi lebih berfokus pada pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Pemahaman tentang kebijakan ekonomi ini sangat penting bagi mereka yang tertarik dalam dunia ekonomi dan bisnis. Jika kamu tertarik untuk memperdalam ilmu ekonomi, terutama dalam bidang kebijakan ekonomi dan manajemen, Telkomuniversity menawarkan program studi yang dapat membantumu mempelajari lebih dalam tentang ekonomi dan bagaimana kebijakan ini diterapkan di dunia nyata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun