Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Nasib Orang, Siapa Tahu?

29 Mei 2017   09:06 Diperbarui: 29 Mei 2017   09:11 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasib Orang, Siapa Tahu?

oleh: Moh Afif Sholeh

"Orang dahulu sering mengajarkan petuah kepada kita akan berusaha semaksimal mungkin, serta tidak menunda waktu. Karena hasil yang kita inginkan belum tentu berhasil sesuai impian" merupakan hasil resume yang dilakukan oleh siput, panggilan dari puteri ketika membaca sebuah buku tua yang ia temukan di jalan yang tak tahu pemiliknya. Ia mendapat inspirasi tentang banyak hal dari bacaan itu, serta sesuai kondisi yang ia hadapi yaitu serba kekurangan dalam urusan ekonomi, sehingga ia tak melanjutkan sekolah karena tak ada biaya, namun ia berkeyakinan suatu saat akan terpecahkan beban hidup dengan membaca, belajar dari pengalaman orang lain. Karena ia berprinsip nasib orang tak ada yang tahu. Banyak anaknya orang kaya malah menjadi gelandangan, begitu juga sebaliknya, anak orang miskin bisa menjadi orang kaya disebabkan usaha yang maksimal.

Emak:"kamu lagi apa put?"ia bertanya sambil mengelus rambut.

Puteri:"lagi baca buku tua, mak. saya kemarin menemukanya di jalan dan tak ada pemiliknya."tuturnya

Emak:" tapi kalau tahu pemiliknya dikembalikan yaa."tuturnya.

Puteri:"Iya emak, saya akan kembalikan kalau tahu pemiliknya, saya banyak mendapat inspirasi dari buku ini mak, diantaranya: Nasib orang menjadi misteri dan teka teki, yang penting berusaha semaksimal mungkin, terutama zaman sudah mulai terbalik, anak pemulung bisa jadi orang kaya, yang penting doain saya ya, mak." tuturnya sambil bercerita.

Emak:" betul banget itu, yang penting kamu selalu semangat ya, dan jangan cepat puas dari apa yang kamu hasilkan, karena itu kuncinya."ia berkata dengan senyum.

Dari sini siput merubah diri dari kemalasan, karena ia yakin akan mampu merubah nasibnya.

Bsd, 29 Mei 2017. 08.37 Wib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun