Mohon tunggu...
Moh Imron
Moh Imron Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Imron

Mahasiswa IAIN KUDUS Jawa Tengah, Anak Rumahan, cah gabut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dinamika Teknologi Informasi terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Milenial

11 Mei 2019   08:45 Diperbarui: 2 Juni 2019   09:53 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi Informasi yang Sangat Penting Dalam Konteks Education. Foto dari: (Ririnerviana.blogspot.com)

Pendidikan dalam Kegiatan pembelajaran sebagai core bussiness dari sebuah lembaga pendidikan, selalu menuntut perbaikan dari waktu ke waktu. Pendekatan pembelajaran yang dianggap baik saat ini, akan mengalami tinjauan-tinjauan pada waktu berikutnya. Persoalan pembelajaran sangatlah dinamis, karena menyangkut berbagai aspek kehidupan sekolah. Tidak hanya pada jenjang pendidikan tertentu, tetapi menyentuh seluruh level, sejak pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi. Sebagai contoh, pada tinggi pendidikan tinggi, dimana mahasiswa dianggap sebagai "model" bagi peserta didik di jenjang pendidikan bawah, masih menghadapi persoalan-persoalan pembelajaran yang tidak sederhana. Bahkan persoalan pada tiap-tiap mata kuliah. Hal ini sebagaimana gambaran Syahrul, tentang persoalan yang dihadapi oleh mahasiswa ketika mempelajari Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Syahrul menemukan bahwa mahasiswa menghadapi problem dalam membangun sikap ilmiah, motivasi berprestasi, sikap terhadap tugas, dan pragmatisme yang sangat kuat.( Syahrul, 2015).

Banyak kalangan yang menilai bahwa metode pembelajaran agama islam yang berjalan saat ini masih terbatas transfer nilai dengan pendekatan hafalan saja.. metode pembelajaran yang sedemikian itu hanya sekedar mengantarkan anak didik mampu mengetahui dan memahami sebuah konsep, sementara upaya internalisasi nilai belum dapat dilakukan secara baik. 

Akibatnya, muncul kesenjangan antara pengetahuan dengan praktik kehidupan sehari-hari. Misalnya saja anak didik mengetahui dan mengahafal seperangkat nilai-nilai positif seperti kejujuran dan lain sebagainya tetapi nilai-nilai tersebut tidak terwujud dalam perilaku. Banyak siswa yang mendapat nilai agama sempurna, namun perilakunya tidak sejalan dengan tingginya nilai yang didapat oleh siswa tersebut di bangku sekolah.

Untuk mengaktualisasian maupun internalisasi nilai-nilai tersebut, mengharuskan pola-pola keteladanan dari pihak guru dalam mengajarkan setiap nilai kepada anak didik. Artinya, seorang pendidik tidak hanya memberi atau menyampaikan materi saja, tetapi juga menjadi teladan atas peneapan nilai dan ajaran yang dijelaskan.

Referensi: 

Syahrul, Syahrul. "Dinamika Pembelajaran Metodologi Penelitian Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Stain Kendari." Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian 8, no. 1 (2015): 193-211..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun