Mohon tunggu...
Moezenatus Sholiha
Moezenatus Sholiha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN

bismillah bisaa ya Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memprediksi Gangguan pada Tubuh Melalui Teknologi Pemindai Otak

27 Maret 2022   18:27 Diperbarui: 27 Maret 2022   19:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernahkah kalian ketika di rumah sakit melihat orang yang mengalami stroke atau gangguan pendarahan bagian dalam? Atau pernahkah kalian ketika datang ke rumah sakit melihat seseorang mengalami cidera yang nampak bahkan tidak tampak dengan mata atau yang disebut dengan cidera dalam?

 Bagi kalian yang pernah melihat, ada kemungkinan kalian tidak asing dengan anjuran dokter ketika menyuruh pasien nya untuk melakukan pemeriksaan lebih lengkap melalui CT scan atau FMRI. 

Alat tersebut pasti sering terdengar di telinga kita, meskipun kita tidak mengetahui bagaimana cara berkerja alat tersebut, bahkan bentuk alat tersebut mungkin kita juga belum tahu. Mungkin sekilas kita sebagai orang awam hanya mengetahui alat tersebut sebagai alat yang dapat memberikan gambaran visual bagian dalam tubuh kita.

Dahulu saya sendiri mengira alat-alat pemindai otak seperti CT scan dan FMRI adalah alat biasa yang dimana prosesnya seseorang dimasukkan kedalam sebuah kapsul besar yang didalamnya terdapat kamera inframerah yang kamera tersebut dapat mengambil gambar bagian dalam organ tubuh kita. Namun setelah mempelajarinya, pada tulisan ini saya akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana sih cara kerja teknologi canggih yang dapat memindai otak itu.

Disini kalian bertanya-tanya apa sih hubungan nya alat pemindai otak dengan penyakit yang saya sebutkan pada paragraph pertama, mungkin kalian lupa penyakit yang saya sebutkan pada awal tulisan saya, baiklah saya ingatkan kembali stroke, pendarahan bagian dalam dan cidera pada bagian dalam.

 Lalu terus mengapa harus menggunakan alat pemindai otak? Mengapa tidak langsung saja dilihat dari bagian tubuh yang dirasa mengalami gangguan saja? 

Sebenarnya jika kalian tahu, otak adalah organ paling canggih dari oragan lainnya. Otak menyimpan segala informasi yang terjadi dalam tubuh kita, dan otaklah yang sebenarnya mengatur kerja tubuh, sungguh sangat sempurna Allah menciptakan bagian tubuh satu ini. 

Sebenarnya penyakit yang ada dalam tubuh kita dapat di deteksi melalui otak kita, oleh karena itu mengapa alat pemindai otak mampu menditeksi adanya stroke, bahkan sampai cidera pada organ bagian dalam manusia.

Yuk kita kenali apa saja sih teknlogi yang dapat digunakan untuk memindai otak, teknologi yang umum digunakan yaitu EEG, MEG, MRI, PET, CT, FMRI. Untuk lebih mengenali satu persatu dari alat-alat tersebut yuk kita belajar bersama-sama mengenai alat tersebut.

  • EEG scan atau electroencephalography scan

Alat EEG mulai digunakan pada tahun 1924 oleh Hans Berger, beliau merupakan ahli fisiologi dan psikiatri di Jerman. Hans Berger pertama kali menggunakan alat ini untuk rekaman otak pada manusia. 

Cara kerja alat ini yaitu mengukur aktivasi listrik otak dengan merekam elektroda yang ditempatkan di kulit kepala, alat ini mampu mendeteksi perubahan aktivitas listrik dengan ukuran milidetik. Saat sel-sel otak berkomunikasi, maka akan menghasilkan gelombang listrik. 

Fungsi EEG untuk mendiagnosis penyakit seperti penyakit epilepsy dan gangguan tidur, juga dipakai untuk menyelidiki bagian tak yang aktif akan tetapi kelemahan pada alat ini yaitu EEG hanya mengetahui aktivitas pola electron itu terjadi, tetapi tidak dapat mendeteksi dimana lokasi terjadinya electron ini berasal, sebab pola electron tersebut tersusun secara rumit di dalam otak.

  • MEG atau magentoencephalgrphy

MEG adalah alat yang digunakan untuk neuroimaging yang fungsional dimana melihat aktivitas otak dengan merekam medan magnet, yang berasal dari listrik yang dihasilkan oleh otak, alat yang digunakan yaitu magnometer yang sangat sensitive. Fungsi dari MEG adalah dapat menentukan area kelainan pada otak dan tubuh.

  • MRI atau magnetic resonance imaging

MRI adalah alat pemindai otak yang menggunakan daya magnet yang kuat, pada alat ini tidak hanya mengambil pencitraan dari bagian kepala saja melainkan seluruh anggota tubuh. MRI mengambil pencitraan lebih jelas dibanding dengan alat lainnya. 

Penemu MRI adalah Raymond Vahan Damadian penemuan ini pertama kali dicobakan kepada tikus, kemudian seiring berjalannya waktu MRI dikembangkan lebih canggih oleh Paul Christian Lauterbul pada tahun 1929-2007.

  • PET scan

Cara kerja alat ini yaitu mengukur kadar glukosa gula di otak untuk menggambarkan dimana penembakan saraf terjadi. Alat ini sama seperti alat EEG dan FMRI, tetapi cara kerja nya saja yang sedikit berbeda. 

Beberapa bahan radioaktif disuntikan ke aliran darah, melalui bahan radioaktif itulah dokter dapat memantau perederannya yang melalui darah yang melewati otak. PET hanya dapat memberikan informasi area umum saja tidak secara spesifik, dan alat ini membutuhkan waktu yang panjang, sebab pelacakannnya memerlukan waktu beberapa saat untuk beredar ke aliran darah. 

Dengan alat ini kita dapat mendiagnosis fungsi vital tubuh, seperti aliran darah, penggunaan oksigen, dan metabolism gula darah dan untuk penyakit Alzheimer.

  • CT scan atau computed tomography

Alat ini pertama kali keluar pada tahun 1972 dengan nama yang terkenal pada saat itu adalah CAT scan. Cara kerja alat ini yaitu dengan memanfaatkan energi sinar-x. alat ini dapat mengahasilkan pencitraan yang lebih rinci dibanding alat lainnya, alat ini dapat memberi informasi mengenai jaringan otak dan struktur otak. Dengan alat ini kita dapat mendeteksi kondisi otak sperti stroke dan demensia vaskular.

  • FMRI atau functional magnetic resonance imaging

Alat ini berfungsi untuk mengukur aktivitas otak dengan mendeteksi perubahan oksigenasi dan aliran darah yang terjadi sebagai respns terhadap aktivitas saraf. FMRI dapat menunjukan aktivitas dalam otak dengan waktu beberapa milimiter akan tetapi lebih lambat dibanding dengan EEG.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun