Dadang menjerit. Minta tolong. Tapi tak ada satupun yang datang menolong. Ia kembali membantu. Salah seorang korban. Yang tergeletak. Tapi masih bernyawa. Ia menggotong orang itu. Ke dekat tribun VIP. Tapi di dalam. Ternyata sudah penuh. Penuh dengan jasad. Jasad yang berjejejer-jejer. Di dekat musala.
Malam itu Dadang akhirnya bisa selamat. Dari suasana mencekam. Di Kanjuruhan. Tapi tidak dengan keponakannya. Yang juga turut menonton pertandingan.
Dadang mendapat telepon. Dari kakaknya. Yang mengabarkan. Bahwa keponakannya Vera Puspita Ayu. Telah meninggal. Keponakannya itu baru berusia 20 tahun. Masih sangat muda. Cerita Dadang. Wajah keponakannya itu menghitam. Mungkin akibat terkena gas air mata.
Kejadian ini memukul Dadang. Tak hanya karena nyawanya yang hampir melayang. Tapi juga karena keponakannya. Temannya. Dan ratusan saudara-saudara Aremania lain yang turut jadi korban. (cerita selengkapnya di moerni.id)