Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Bukan Mantan Kekasihku

2 Agustus 2020   19:23 Diperbarui: 2 Agustus 2020   19:33 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (pikiran-rakyat.com)

Pengadilan cinta, memberi putusannya, Kita harus terpisah oleh mereka, Dalil-dalil menguatkan putusan itu, Bersandar atas kesukuan yang berbeda,

Budaya yang tak sama menambah dalilnya, Bukan dari keturunan bangsawan, Semakin menyakinkan putusan itu, Hakim agung itu adalah Ayahmu

Sejak ia memuntahkan putusannya, Langit cerah tiba-tiba menjadi gelap, Rona di wajahmu yang berurai air mata, Tak perlu kau tangisi nasib cinta kita 

Karena hakim agung itu memisahkan kita, Kini kau bukanlah mantan kekasihku, Tapi dirimu hanyalah serpihan luka, Dari gadis yang tak sempat kunikahi

Banda Aceh, 02 Agustus 2020

Moehib Aifa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun