Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekat Pemisah

12 Juli 2020   11:10 Diperbarui: 12 Juli 2020   11:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagiku Cinta itu memang buta, tapi jangan menutup mata untuk orang tua, Cinta itu memang butuh pengorbanan, Tapi Jangan Korbankan Orang tua

Jika suatu saat kita harus terpisah, oleh karena permintaan orang tua,Ku harap engkau tidak membenciku, Karena merekalah aku ada didunia ini

Saat ini aku berhutang janji denganmu, Aku sendiri tidak bisa menjamin, Apakah hutang itu akan tuntas disuatu hari, Bayang-bayang perpisaan itu kian menghantui

Sekat-sekat pemisah itu bernama "SUKU", Kita beda suku, aku terlahir di tanah RENCONG, Dan engkau terlahir dalam hangatnya balutan kain "ULOS", Aku hanya menyentuh hati dan perasaanmu, Jadi bukanlah hal yang sulit untuk kita mundur secara teratur

Lambaroe Skep, 10 November 2010

Moehib Aifa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun