Mohon tunggu...
Modest Sheeran
Modest Sheeran Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Freelance, Penulis/Blogger

Untuk memahami Dunia : Baca Buku Untuk memahami Diri Sendiri : Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Industri Halal Wujud Implementasi Transformasi Keuangan guna Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan (Green Economy)

9 Februari 2024   09:14 Diperbarui: 9 Februari 2024   09:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Industri Halal Wujud Implementasi Transformasi Keunagan Guna Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan (Green Economy)

Industri halal mengacu pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan penyediaan produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal dalam Islam. Istilah halal dalam Islam merujuk pada segala sesuatu yangdiperbolehkan atau diizinkan oleh hukum agama Islam. Sebaliknya, yang haramadalah segala sesuatu yang dilarang atau diharamkan oleh hukum Islam. Industri halal mencakup berbagai bidang, termasuk makanan dan minuman, kosmetik, farmasi, perbankan, pariwisata dan lainnya. 

Produk atau layanan yang dikategorikan sebagai halal harus memenuhi sejumlah kriteria yang telah ditetapkan oleh otoritas agama Islam atau badan-badan sertifikasi halal yang sah (Majelis Ulama Indonesia/MUI, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia/LPPOM MUI, dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal/BPJPH).

Adapun beberapa kriteria umum yang harus dipenuhi dalam industri halal termasuk:

Bahan baku yang digunakan : Bahan-bahan yang digunakan dalam produksi harus berasal dari sumber yang halal, seperti daging dari hewan yang disembelih sesuai prosedur halal. Proses produksi : Proses produksi harus mematuhi prinsip-prinsip halal dan tidak boleh mencampurkan bahan-bahan yang haram atau menjalani proses yang melanggar aturan halal. Pengolahan dan pemrosesan : Semua tahap pengolahan dan pemrosesan harus mematuhi pedoman halal, termasuk perlakuan dan sanitasi peralatan produksi. Label dan sertifikasi : Produk halal perlu mendapatkan sertifikasi halal dari lembaga-lembaga yang diakui dalam masyarakat Muslim. Label halal memungkinkan konsumen untuk mengidentifikasi produk-produk yang sesuai dengan prinsip halal.

Industri halal memiliki peran ekonomi yang penting dalam komunitas masyarakat danjuga merambah ke pasar global yang semakin menghargai produk dan layanan yangsesuai dengan prinsip-prinsip yang halal. Karena pertumbuhan populasi Muslim dankesadaran akan prinsip halal, industri ini terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk kontribusi ekonomi dan perdagangan global. Industri halal di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan dan memajukan industri halal. Berbagai sektor ekonomi terlibat dalam industri ini, termasuk makanan dan minuman, kosmetik,  farmasi pariwisata, keuangan, dan lainnya. Sektor makanan dan minuman halal : Sektor ini mungkin yang paling terkenal dalam industri halal di Indonesia. Banyak produsen makanan dan minuman di Indonesia berusaha memenuhi standar halal, dan produk-produk tersebut diberi label halal oleh lembaga sertifikasi yang diakui. Makanan khas Indonesia, seperti coto, rendang, sate, nasi goreng, dan makanan ringan tradisional, juga menjadi bagian penting dari industri ini. Pariwisata halal : Indonesia memiliki potensi besar sebagai tujuan pariwisata halal. 

Beberapa destinasi wisata telah mengembangkan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal, termasuk akomodasi, restoran, dan fasilitas rekreasi yang ramah Muslim. Kosmetik dan produk kecantikan : Industri kosmetik dan produk kecantikan juga terlibat dalam industri halal. Banyak produsen kosmetik berusaha untuk menggunakan bahan-bahan yang halal dan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi halal untuk mendapatkan sertifikasi. Farmasi halal: Pengembangan obat-obatan dan produk farmasi halal semakin mendapatkan perhatian di Indonesia. Produk-produk ini harus memenuhi standar yang sesuai dengan prinsip halal dalam pengembangan dan produksinya. Keuangan halal : Indonesia juga memiliki sektor keuangan halal yang berkembang, termasuk bank-bank dan lembaga keuangan yang menawarkan produk dan layanannkeuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal, seperti produk perbankan syariah.

Pengembangan industri halal di Indonesia melibatkan berbagai strategi untuk memajukan sektor ini secara ekonomi, diantaranya melalui:
Penyusunan standar dan regulasi halal yang kredibel:  Penting bagi pemerintah dan otoritas terkait untuk menyusun standar dan regulasi halal yang jelas, komprehensif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam. Hal ini dapat memastikan konsistensi dan kejelasan dalam proses sertifikasi halal serta membangun kepercayaan konsumen.

Peningkatan kualitas dan keamanan produk halal : Fokus pada peningkatan kualitadan keamanan produk halal penting untuk memenangkan kepercayaan konsumen. Peningkatan dalam hal ini dapat dicapai melalui investasi dalam riset danpengembangan, teknologi produksi, dan kontrol kualitas yang ketat.

Pengembangan infrastruktur dan teknologi : Infrastruktur yang baik dan teknologi modern sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan industri halal. Investasi dalam fasilitas produksi, rantai pasokan, dan teknologi informasi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan daya saing industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun