Delapan puluh tahun,
merah dan putih tak pernah pudar,
di atas tanah yang pernah basah darah,
di bawah langit yang pernah bergetar doa.
Kita lahir dari luka,
disatukan oleh janji di ujung senjata,
ditegakkan oleh keringat dan air mata,
dan dijaga oleh mimpi yang tak pernah tua.
Hari ini,
angin kemerdekaan kembali meniupkan kabar,
bahwa kita masih berdiri,
meski zaman berganti rupa dan warna.
Bendera itu berkibar lagi,
menyapa sawah, gunung, dan lautan,
mengikat kita pada satu nama,
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Delapan puluh tahun bukan sekadar angka,
ia adalah nyala yang diwariskan,
agar generasi hari ini
tak hanya menghafal sejarah,
tapi menulis bab baru dengan keberanian.
Selamat ulang tahun, tanah airku,
semoga merahmu tetap berani,
dan putihmu tetap suci
hingga seratus, seribu, sejuta tahun nanti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI