Penilaian Melalui LMS
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini semua penilaian UKPPPG dilakukan melalui Learning Management System (LMS). Dengan sistem ini, dosen dan guru pamong dapat mengunggah, meninjau, serta memberikan nilai secara terstruktur dan terdokumentasi.
Penggunaan LMS diyakini mampu meminimalisasi kesalahan teknis, mengurangi potensi keterlambatan, dan memastikan transparansi. Setiap mahasiswa, dosen, maupun guru pamong memiliki akses sesuai haknya, sehingga hasil penilaian dapat dipantau secara real time.
Suasana Diskusi di Resto Merapi
Acara penyegaran berlangsung dalam format semi-formal. Setelah sambutan, peserta duduk berkelompok membahas instrumen penilaian. Diskusi berjalan dinamis.
Seorang dosen menyampaikan, "Mahasiswa PPG sering sudah menguasai teori, tetapi ketika praktik mengajar, kemampuan manajemen kelasnya belum stabil. Bagaimana kita memberi penilaian yang adil tanpa menutup mata pada potensi mereka?"
Guru pamong senior menanggapi, "Yang penting ada komunikasi. Dosen jangan merasa lebih tahu, guru juga jangan merasa paling berpengalaman. Kita bertemu di titik tengah: kepentingan mahasiswa dan mutu pendidikan."
Dialog seperti ini menjadikan penyegaran bukan hanya acara formal, tetapi juga ruang refleksi bersama.
Refleksi dan Penutup
enyegaran di Resto Merapi menegaskan kembali pesan utama: UKPPPG bukan sekadar evaluasi administratif, tetapi momentum untuk menanamkan nilai profesionalisme dan integritas.
Prof. Triyono dalam penutupannya menegaskan, "Jika kita memberi nilai tidak jujur, kita sedang mencederai masa depan bangsa. Guru bukan sekadar profesi, tetapi panggilan pengabdian."