Penyegaran dosen dan guru penilai UKPPPG 2025 di Resto Merapi memperkuat sinergi, menyatukan standar penilaian, dan meneguhkan komitmen demi lahirnya guru profesional berintegritas.
Klaten, 2 Oktober 2025 -- Resto Merapi di pinggiran Klaten siang itu berubah menjadi ruang pertemuan yang hangat. Suasana restoran yang biasanya dipenuhi percakapan santai para pengunjung, kali ini penuh oleh wajah-wajah serius namun tetap bersahaja: para dosen, guru pamong, dan penguji yang mendapat mandat sebagai penilai dalam Uji Kinerja dan Penilaian Profesi Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) tahun 2025.
Acara bertajuk "Penyegaran Dosen dan Guru Penilai UKPPPG 2025" ini dihelat sebagai bentuk konsolidasi bersama antara Universitas Widya Dharma Klaten dengan para guru pamong dari berbagai sekolah. Tujuannya sederhana namun krusial: menyamakan persepsi, membangun komunikasi, dan memastikan proses penilaian terhadap mahasiswa PPG berjalan adil, transparan, serta berkualitas.
Rektor Unwidha: Pentingnya Sinergi
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Widya Dharma Klaten, Prof. Dr. Triyono, M.Pd, menekankan bahwa kegiatan penyegaran ini bukan sekadar rutinitas administratif.
"Dosen dan guru perlu melakukan komunikasi intensif dalam menilai mahasiswa PPG tahun 2025. Kita tidak hanya menilai keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter profesional guru masa depan," ujarnya.
Beliau menambahkan, total 1.506 mahasiswa PPG akan mengikuti UKPPPG tahun ini. Proses penilaian melibatkan 42 guru pamong dan 32 dosen yang akan bekerja sama sebagai tim penguji. Penilaian direncanakan berlangsung mulai 4 Oktober hingga 17 Oktober 2025, dengan cakupan peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya.
"Jumlah yang besar ini menuntut kerja kolektif yang solid. Dengan penyegaran seperti ini, kita ingin meneguhkan komitmen bahwa tidak ada standar ganda, tidak ada perbedaan tafsir, semua penilai bergerak dengan panduan yang sama," tegas Prof. Triyono.