Pelangi itu hadir di Klaten. Kamis pagi, anak-anak KB Tunas Pertiwi berkunjung ke Pusat Edukasi Kerukunan Umat Beragama di Grha Bung Karno. Dengan wajah polos penuh rasa ingin tahu, mereka belajar arti menghargai perbedaan dan hidup rukun sejak dini. Dari tawa riang dan goresan gambar sederhana, terselip pesan besar: kerukunan adalah warisan terindah yang harus terus dijaga lintas generasi.
Pagi itu, Kamis (25/9/2025), halaman Gedung Grha Bung Karno Klaten tampak lebih ramai dari biasanya. Belasan anak kecil berseragam cerah dengan wajah riang gembira berlarian kecil sambil menggenggam tangan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak dari KB Tunas Pertiwi Klaten yang datang berkunjung ke Pusat Edukasi Kerukunan Umat Beragama.
Suasana begitu hangat. Di tengah langkah-langkah kecil mereka, terselip semangat belajar yang tidak kalah besar. Bagi sebagian orang mungkin kunjungan ini hanya outing class biasa. Namun sesungguhnya, kegiatan ini sarat makna. Sejak dini, anak-anak dikenalkan pada nilai kerukunan, toleransi, dan kebersamaan yang kelak akan menjadi bekal penting dalam kehidupan mereka.
Di sudut ruangan, Ketua Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Perempuan Kabupaten Klaten, Hj. Istikomah, M.Pd, menyambut dengan senyum hangat. Ia tampak bahagia melihat antusiasme anak-anak yang penuh rasa ingin tahu.
Pesan dari Hj. Istikomah
Dalam kesempatan itu, Hj. Istikomah menegaskan bahwa kunjungan anak-anak usia dini ke Pusat Edukasi Kerukunan bukan sekadar jalan-jalan biasa, tetapi sebuah langkah strategis.
“Kunjungan ini diharapkan dapat menguatkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi bagi anak-anak sejak usia dini. Dengan adanya kegiatan seperti ini, anak-anak dapat memahami pentingnya hidup berdampingan dan menghargai perbedaan,” ujarnya.
Pernyataan itu terdengar sederhana, namun memiliki kedalaman makna. Kerukunan bukan sesuatu yang datang begitu saja, melainkan harus ditanamkan, diajarkan, dan dipraktikkan sejak kecil.
Hj. Istikomah juga menambahkan, kegiatan outing class seperti ini memberikan pengalaman langsung yang berkesan. Anak-anak bukan hanya mendengar penjelasan, tetapi juga melihat, menyentuh, dan merasakan suasana kebersamaan di ruang edukasi tersebut.