Yang terpilih yang terbaik
Setelah melalui proses dan beberapa tahap seleksi akhirnya ada 24 siswa yang  teriliminasi dan tidak  masuk sebagai anggota tim Aubade sekolah SMP Negeri 2 Klaten.
"Mereka yang terpilih menjadi anggota tim Aubade sekolah  memang benar benar yang terbaik, sehingga kami mampu meraih juara satu.." katanya.
Oleh karena  itu kata Tonang tidak benar sama sekali dan sangat menyayangkan jika ada yang bilang, ketidak lolosan salah satu siswi kami dalam tim Aubade sekolah karena diskriminasi terkait pemakaian hijab.
"Jelas sudah tertuang dalam SOP di sekolah kami, tidak boleh ada perundungan dan diskriminasi baik terkait gender maupun terkait SARA.." tegas Tonang.
Tonang juga menjelaskan bahwa selama ini  di SMP Negeri 2 Klaten  sangat menjunjung tinggi nilai nilai inklusifitas atau toleransi kehidupan beragama dan merupakan sekolah yang telah mempraktekkan  moderasi beragama.
"Untuk mewujudkan nilai nilai keberagaman dan toleransi tersebut sekolah memiliki Program Literasi Agama (Proliga). Ada Darma Sadana  untuk  aktifitas para siswa dan guru yang beragama Hindu, ada Cristo centro untuk siswa dan guru yang beragama Kristen, ada Angelios untuk siswa dan guru yang beragama Katholik dan terakhir kegiatan Baca Tulis Al Qur'an dan Tahfidz untuk siswa  yang beragama Islam" jelas Tonang..
Dalam pertemuan dengan Komisi IV DPRD II Klaten pihak SMP Negeri 2 Klaten  didampingi Sekdin dan Kabid SMP Dinas Pendidikan dan ketua Komite Sekolah H. Moch.Isnaeni yang juga sebagai Sekertaris Forum  Kerukunan Umat Beragama  ( FKUB  ) Kabupaten Klaten. Sementara Komisi IV DPRD II Klaten  hadir lengkap  yang dipimpin Ketua Komisi IV DPRD II Klaten  Sutarno.Â
Isnaeni/Diq
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI