"Sekolah tidak cukup hanya mencetak siswa pintar secara akademik. Mereka juga harus unggul secara emosional dan spiritual," ungkap Isnaeni. Ia berharap Espero bisa terus menjadi sekolah inklusif, berintegritas, dan bermutu, yang membina siswa secara utuh.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Gemilang
Peringatan HUT ini menjadi refleksi bahwa kemajuan sekolah tidak bisa dicapai sendirian. Butuh kolaborasi dan sinergi semua pihak: guru, siswa, orang tua, alumni, bahkan masyarakat luas.
"Kami terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Harapannya, Espero tetap menjadi sekolah unggul di tengah tantangan zaman yang terus berubah," ujar Tonang.
Dengan jumlah siswa 770 orang dan 58 guru serta tenaga kependidikan, SMP Negeri 2 Klaten menyadari pentingnya sistem pembelajaran yang adaptif, strategi pengajaran yang kreatif, serta fasilitas yang mendukung.
Apresiasi dari Dinas Pendidikan
Dukungan juga datang dari H. Sarono Sumberlaksono Joyo, pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Ia menyampaikan rasa bangga atas capaian Espero dalam berbagai lomba, baik akademik maupun non-akademik.
"Espero adalah cerminan semangat pendidikan Klaten yang terus bergerak maju. Prestasi demi prestasi bukan sekadar angka, tapi cerminan proses pendidikan yang menyentuh hati dan membentuk karakter," ungkap Sarono.
Penutup yang Penuh Harapan
Balon warna-warni yang dilepaskan ke udara pada Jumat (25/7) lalu menjadi simbol harapan. Harapan agar Espero terus terbang tinggi, mewujudkan cita-cita sebagai sekolah yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter kuat dan berjiwa inklusif.