Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Soang, Tukang Fitnah Kena Batunya

22 Agustus 2021   23:17 Diperbarui: 22 Agustus 2021   23:26 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi, foto Detik.com

Dasar Soang!.

Sudah memfitnah Penyu dan Kura kura  hingga ahirnya  menderita sendiri -- lehernya jadi Panjang -, akibat di hajar Penyu dan Kura kura, Ngukmik, Si Soang tukang fitnah tak ada kapoknya. Kini giliran si Kancil yang kena fitnah.

Di ceritakan, suatu hari Ngukmik mendengar  ada kekisruhan soal  sampah di wilayah  persawahan yang masuk adminstrasi pemerintahan alas Mereg. Di Wilayah ini memang banyak sampah yang punya nilai konsumsi dan ekonomi yang tinggi, ada tulang ayam, ada juga daging sapi, daging kerbau dan lainnya.

Kekisruhan itu bermula dari  kabar burung yang menyatakan bahwa sampah di wilayah ini hanya dikuasai --bahasa manusianya ; dimonopoli -- oleh salah satu --oknum--  anggota Dewan Perwakilan Binatang Daerah  Rimba Raya, namanya Kijang .

Mendengar kabar itu, naluri Ngukmik untuk bikin geger  rimba raya tumbuh. Di panggillah burung emprit  yang biasa mengabarkan segala macam berita, baik berita gossip maupun berita politik kebinatangan.

Dihadapan burung emprit, Ngukmik berceloteh bahwa memang di wilayah Mereg itu, yang namanya sampah  telah di monopoli oleh tiga binatang, yakni Kijang, Domba dan Kancil.

Kancil, binatang yang agak lumayan cerdik, sejatinya tidak tau soal berita yang diedarkan si burung emprit. Untungnya teman karibnya Kelinci datang memberitahu ada berita yang menyebut Kancil termasuk yang memonopoli Sampah. Binatang yang menyebut itu tak lain adalah Ngukmik si Leher Panjang.

"Harus di kasih pelajaran sepertinya Ngukmik ini Kancil", kata Kelinci.

"Waduh kok bisa Ngukmik ngomong begitu, dari mana sumbernya". Jawab Kancil.

"Saya juga heran Cil, setahu saya kamu kan ngga pernah ikut ikutan saol sampah", Kelinci menimpali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun