Lantas siapa sebenarnya sosok David Revano ini?. Ketua Perindo DKI sebagaimana diberitakan Tempo.co menyatakan bahwa Ketua Panitia Sembako Monas (David Revano) ini adalah Relawan Ok-Oce, adapun judul beritanya, "Ketua Perindo DKI: Ketua Panitia Sembako Monas Relawan Ok-Oce". Atas adanya berita itu, tentu saja membuat kaget banyak orang utama pendukung Anis.
Bahkan menurut RMOLNews, Dave juga berperan dalam pemenangan Jokowi sebagai Presiden RI dengan menghimpun pemimpin-pemimpin Gereja.
Tentang keterlibatan sebagai Relawan Jokowi pada 2014, diakui sendiri oleh David Revano sebagaimana diberitakan Kumparan dengan mengatakan "Iya, itu dulu waktu pencalonan 2014. (Saat) Pak Jokowi jadi presiden, forum relawannya resmi bubar,", kata Dave.
Nah, atas adanya rekam jejak David Revano diatas serta adanya tanggapan dari masyarakat (baca komentar Ketua Perindo DKI), maka sulit rasanya untuk menyatakan bahwa peristiwa ini tidak bersinggungan dengan politik karena memang sudah menjadi konsumsi politik tanah air. Adapun apakah ada motif politik dibalik kegiatan bagi sembako, hanya panitia dan Tuhanlah yang tahu, tetapi publik tetap bertanya tanya "ada apa dibalik kegiatan ini". Misteri3.
Uang damai Rp. 500.000.000,-
Seperti kita tahu, atas kematian Muhammad Rizki, orang tuanya yang bernama Komariah terpingsan pingsan menerima kenyataan bahwa anaknya meninggal dunia setelah ikut antri makanan. Dalam wawancara di televisi, Komariah minta kepada aparat hukum agar kejadian ini di usut tuntas, nyawa tidak bisa dibeli.
Komariahpun kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisan di temani oleh pengacara M.Fayyad. Tetapi beberapa hari kemudian, Komariah datang lagi ke polisi diantar oleh pengacara Irfan Iskandar. Irfan menggantiakan posisi M.Fayyad tanpa sepengetahuan dirinya. Kedatangan Komariah ke polisi adalah mencabut laporan. Â
Tentu saja publik terhenyak, belakangan diketahui bahwa Komariah mendapatkan dana sebesar Rp.500.000.000 dari panitia. Pengacara Komariah, M Fayyad menginformasikan hal ini saat debat di ILC 8 mei lalu.
Meski alasan pencabutan laporan  terkait adanya perdamain serta kesadaran bahwa maut adalah di tangan Tuhan. Namun faktanya pencabutan itu dilakukan pasca Komariah menerima uang 500 juta rupiah. Itu sebabnya M Fayyad yang merasa ditelikung Irfan mencak-mencak dan  akan melaporkan Irfan ke Dewan Kehormatan Advokat lantaran ia belum pernah ada pencabutan sebagai kuasa hukum dari Komariah.