Mohon tunggu...
Mochammad Mukti Ali
Mochammad Mukti Ali Mohon Tunggu... CEO Global Teknik Engineering dan Rektor Universitas INABA

Guru Besar di Global Academy of Financial and Management (GAFM) pada bidang Strategi Manajemen Bisnis dan Manajemen Pemasaran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Model Bisnis Koperasi Desa Merah Putih

30 September 2025   14:09 Diperbarui: 30 September 2025   14:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Model Bisnis KDMP (Mukti.Dok.)

Model bisnis yang paling sesuai untuk Koperasi Desa "Merah Putih" berupa model bisnis koperasi sosial hibrid, yaitu menggabungkan prinsip kepemilikan anggota koperasi dengan pendekatan social enterprise yang berorientasi pada penciptaan nilai bersama (shared value). Model bisnis koperasi sosial hibrid menempatkan tujuan sosial (peningkatan kesejahteraan anggota, penyediaan barang/jasa publik lokal, penguatan kapasitas) sejajar dengan tujuan ekonomi (pendapatan berkelanjutan, diversifikasi usaha, efisiensi operasional). Pendekatan sosial hibrid memungkinkan koperasi mempertahankan kontrol demokratis oleh anggota sekaligus menerapkan mekanisme insentif dan aliran pendapatan yang dirancang untuk memobilisasi sumber daya eksternal (misalkan kemitraan pemerintah/NGO, pembayaran hasil jasa), sehingga kemampuan koperasi Desa Merah Putih untuk menyediakan 'public goods' atau layanan komunitas menjadi lebih stabil dan terukur.

Untuk dapat tumbuh dan berkelanjutan dalam bisnisnya, koperasi Desa Merah Putih perlu merancang katalis insentif, bisa berupa program bagi hasil berbasis kinerja, layanan berbayar yang disubsidi untuk anggota tidak mampu, dan insentif non-moneter seperti pelatihan dan akses pasar, yang terbukti efektif dalam model-model bisnis sosial yang menggabungkan tujuan publik dengan pasar. Selain itu, inovasi produk/layanan yang menargetkan kebutuhan pasar berpendapatan rendah berupa layanan agribisnis skala kecil, energi terbarukan komunitas, akses ke permodalan mikro serta proses pengembangan produk yang partisipatif dan kolaboratif akan meningkatkan pendapatan ekonomi lokal dan menciptakan rantai nilai yang inklusif. Strategi ini sesusai dengan prinsip social business dan incentive based provisioning seperti yang dibahas pada literatur social entrepreneurship.

Koperasi Desa Merah Putih juga harus mengadopsi model pengukuran berdasarkan dari dampak yang dihasilkan dan model pendanaan diversifikasi berupa metrik pengukuran kinerja sosial dan ekonomi yang sederhana dan dapat dioperasionalkan oleh pengurus desa (misalkan; kenaikan pendapatan anggota, jumlah layanan publik yang disediakan, tingkat pemanfaatan), metrik pengukuran sumber pendapatan campuran (iuran anggota, penjualan produk/layanan, hibah awal untuk pilot, kontrak pemerintah/CSR), serta metrik pengukuran skema re-investasi laba untuk modal kerja dan pelatihan. Pengukuran dan transparansi memperkuat legitimasi koperasi di mata anggota dan mitra, memudahkan akses ke dana bergulir, dan mendukung skala yang bertanggung jawab. Literatur tentang business models for social entrepreneurship menekankan pentingnya pengukuran dampak dan struktur pendanaan yang memungkinkan keberlanjutan.

Keberhasilan jangka panjang bisnis koperasi Desa Merah Putih memerlukan peningkatan kapasitas tata kelola dan jejaring melalui pelatihan kepengurusan koperasi, digitalisasi pencatatan sederhana, kemitraan strategis (pemerintah daerah, lembaga keuangan mikro, LSM teknis), serta proses inovasi berkelanjutan berbasis umpan balik anggota. Kombinasi tata kelola yang demokratis, inovasi produk/layanan yang berfokus pada kesejahteraan komunitas, dan diversifikasi sumber daya menjadikan Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya bertahan tetapi juga berkembang sebagai institusi ekonomi-sosial yang tangguh dan berkelanjutan yang merupakan wujud implementasi dari konsep shared value dan social business models yang banyak ditemukan dalam kajian akademik tentang wirausaha sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun