Mohon tunggu...
Mochammad Mukti Ali
Mochammad Mukti Ali Mohon Tunggu... CEO Global Teknik Engineering dan Rektor Universitas INABA

Guru Besar di Global Academy of Financial and Management (GAFM) pada bidang Strategi Manajemen Bisnis dan Manajemen Pemasaran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Icon "ONE PIECE" : Merchandising Strategi dalam Bisnis Retail

2 Agustus 2025   14:55 Diperbarui: 2 Agustus 2025   14:55 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Merchandising Strategy (Mukti.Dok.)

Akhir-akhir ini, fenomena bermunculan bendera "One Pice" menjadi viral dalam pembahasan diberbagai media. Apa dan bagaimana cara kita melihat dan mengsikapi fenomena tersebut sangat tergantung dalam sudut pandang dan keilmuan yang kita pergunakan.

Dalam era ekonomi kreatif yang dipacu oleh fandom dan budaya populer, strategi merchandise menjadi kunci dalam menarik loyalitas konsumen dan meningkatkan pengalaman berbelanja. Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah penggunaan bendera bajak laut dari anime One Piece sebagai merchandise ikonik oleh toko retail Miniso. Secara keilmuan, khususnya bidang ilmu perilaku konsumen, fenomena ini dapat dianalisis dengan menggunakan kerangka berpikir dari Constant Berkhout dalam buku "Assortment and Merchandising Strategy: Building a Retail Plan to Improve Shopper Experience" Tahun 2019.

Merchandise sebagai Ekstensi Emosional Konsumen

Menurut Berkhout, strategi merchandising yang efektif harus menyentuh aspek emosional konsumen dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Bendera "One Piece" bukan sekadar produk; ia mewakili identitas, kebebasan, dan petualangan, nilai-nilai yang dihidupi oleh penggemar anime tersebut. Dalam konteks ini, Miniso berhasil menjual lebih dari sekadar barang, mereka menjual makna dan kebanggaan menjadi bagian dari komunitas fandom One Piece.

Strategi Asortimen Emosional (Emotional Assortment Strategy)

Berkhout menguraikan pentingnya strategi asortimen emosional yang disusun berdasarkan kebutuhan afektif pelanggan. Miniso memanfaatkan ini dengan menyediakan berbagai versi bendera bajak laut (misalnya, Jolly Roger milik Luffy, Zoro, hingga Law), yang memungkinkan konsumen memilih merchandise sesuai dengan karakter favorit mereka. Ini memperluas perceived variety tanpa harus menambah Stock Keeping Unit (SKU) berlebihan, selaras dengan prinsip pengelolaan kategori ritel yang efisien.

Visual Merchandising dan Experiential Retailing

Dalam buku "Assortment and Merchandising Strategy", Berkhout menekankan bahwa visual merchandising yang kuat dapat meningkatkan nilai persepsi produk. Miniso menempatkan bendera "One Piece" di area strategis toko, biasanya digantung tinggi, menyerupai layar kapal bajak laut yang membuat pengunjung merasa sedang berada di dunia "One Piece". Hal ini akan menciptakan pengalaman berbelanja yang imersif dan menggugah emosi pengunjung, menciptakan interaksi emosional antara toko, produk, dan konsumen.

Taktik Impulse Buying dan Product Theater

Salah satu kekuatan strategi merchandising menurut Berkhout adalah kemampuannya mendorong pembelian impulsif melalui penciptaan 'product theater'. Bendera "One Piece" di Miniso sering kali dikemas dalam display tematik lengkap dengan dekorasi kapal atau karakter utama, menciptakan "mini teater pengalaman" yang menggoda konsumen untuk membeli meskipun sebelumnya tidak berniat. Fenomena ini konsisten dengan prinsip retailtainment (retail + entertainment) dalam meningkatkan daya tarik toko fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun