Sunyi telah mangajarkan  semuanya, gelap telah membuka pikiran dan malam telah memberikan sejuta harapan bahwasanya tidak ada proses yang akan menghianati hasil. Hal itu menjadi pecutan untuk berselancar di gelapnya malam, agar sunyi kembali berisik, agar lambaian tangan kembali ada dan fajarakan cepat datang. Aku mayakini sebentar lagi angin, cuaca dan hujan akan turun.Â
Hal itu akan memberikan ku sebuah kata refleksi bahwa kehidupan di kesunyian ini semakin banyak, kehidupan menjelang dewasa tidak membuat kita bersantai dan kehidupan mencari fajar di hari itu membuatku rindu akan pulang tetapi  apalah daya, aku hanya di beri bekal untuk maju, aku tak akan bisa memutar waktu dan aku tak akan kembali lantaran sejuta harapan yang sebentar lagi akan terwujud atas ijin sang kuasa.Â
Rindu itu kadang tak terbendung. Layaknya angin yang menghempas pohon tinggi. Layaknya api yang membakar jerami kering, sungguh berat ketika aku ingin kembali, masa itu indah sekali, sampai aku tersadar kepada niatku diawal untuk terus maju sejauh apapun perjalananmu.
Niat itu akan saya ingat betul, niat itu akan terus bergerilnya dan niat itu akan menjadi sebuah kenyataan yang tak seorang pun tau mesekipun cita-citaku hari ini seakan-akan menjadi pengangguran namun kata itu hanya menjadi pengalihan isu agar tidak semua orang tau bahwa aku mengerjakan sesuatu, karena sejatinya teman, sahabat dan dunia luar tak menyukai ketika melihat kita tumbuh dan berkembang.
Tulisan: mochammad syihabbudin
Di rumah nongko jajar 3 agustus 2021