Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kartu Mati Demokrat

8 November 2022   08:29 Diperbarui: 8 November 2022   08:55 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk saat ini, paling tidak enak itu menjadi Demokrat. Memang kenapa? Bukannya dalam survei Kompas, Demokrat menduduki posisi ketiga, setelah PDI-P dan Gerindra? 

Iya, benar. Warga Demokrat memang sedang bahagia bahagianya setelah rilis hasil survei Kompas. Mereka sendiri mungkin tidak menyangka hal seperti itu terjadi karena  baru beberapa waktu lalu Demokrat diobok obok penguasa. 

Terus apa yang bikin kartu mati Demokrat? 

Ini tentang cawapres. Kok bukan capres? Saat ini, tak ada kemungkinan capres dari Demokrat. Itulah kartu mati bagi Demokrat. 

Setiap partai pasti berharap kadernya menjadi capres, bukan cuma cawapres. Kecuali terpaksa. Karena sudah sama sekali tidak memungkinkan. 

Persoalannya, untuk menjadi cawapres pun masih belum pasti. Ada dua partai koalisi yang bisa dan berhak mengusulkan cawapres untuk Anies. Ada juga PKS yang berharap salah satu kadernya menjadi cawapres bagi Anies. 

Apakah Anies akan memilih kader Demokrat yang juga ketua umum nya Mas AHY? Atau justru Anies akan memilih Aher yang sudah berpengalaman panjang di birokrasi saat dua periode menjadi gubernur Jawa Barat? 

Jika Aher tak dipilih sebagai cawapres, bisa saja PKS mengancam akan keluar koalisi. Anggaplah bergabung kembali bersama  koalisi yang dibangun Prabowo.  Walaupun agak sulit berkoalisi dengan PKB, tapi pengalaman dalam mengusung cagub Jateng pernah terjadi koalisi dengan PKB. 

Bagaimana jika AHY yang ditolak oleh Anies? 

Demokrat tidak mungkin bergabung dengan koalisi PDIP. Luka Megawati tahun 2004 masih masih cukup terasa.  Ke koalisi Prabowo juga kemungkinan agak sungkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun