Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Santri Menolak Jargon Kembali ke Al Quran

23 Oktober 2021   07:28 Diperbarui: 23 Oktober 2021   07:39 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah perbedaan santri yang sering memerlukan waktu puluhan tahun untuk memahami Al Qur'an. Karena pemahaman bukan hanya berhenti di otak belaka. Pemahaman di pesantren sudah sampai pada praktik kehidupan. Sudah sampai pada keimanan paling hakiki. 

Berbeda dengan beberapa orang mualaf yang mendadak dijadikan selebriti agama. Mendadak ustad hanya membaca terjemahan. Tanpa upaya memahami setiap teks dengan lebih baik. 

Akhirnya, mereka merebakan pemahaman kosong. Mereka tidak menyadari napsu nya sendiri dalam beragama telah menutupi pemahaman yang lebih baik. 

Semoga semakin banyak santri mau terjun di dunia medsos. Agar petualangan ustad dadakan dapat dihilangkan. Agar generasi muda mendapatkan ilmu agama yang lebih baik. 

Selamat Hari Santri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun