Itulah perbedaan santri yang sering memerlukan waktu puluhan tahun untuk memahami Al Qur'an. Karena pemahaman bukan hanya berhenti di otak belaka. Pemahaman di pesantren sudah sampai pada praktik kehidupan. Sudah sampai pada keimanan paling hakiki.Â
Berbeda dengan beberapa orang mualaf yang mendadak dijadikan selebriti agama. Mendadak ustad hanya membaca terjemahan. Tanpa upaya memahami setiap teks dengan lebih baik.Â
Akhirnya, mereka merebakan pemahaman kosong. Mereka tidak menyadari napsu nya sendiri dalam beragama telah menutupi pemahaman yang lebih baik.Â
Semoga semakin banyak santri mau terjun di dunia medsos. Agar petualangan ustad dadakan dapat dihilangkan. Agar generasi muda mendapatkan ilmu agama yang lebih baik.Â
Selamat Hari Santri.Â