Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Omong Kosong para Oposan

11 Agustus 2021   07:30 Diperbarui: 11 Agustus 2021   07:34 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mardani | Sumber gambar: Kompas.com

Seharusnya, ketika pemerintahan memiliki kebijakan A, maka oposisi memiliki kebijakan B. Sehingga rakyat yang tidak setuju dengan kebijakan A akan beralih ke kebijakan B. 

Jika oposisi beralih menjadi pemerintahan berkuasa, maka kebijakan B sudah menggantikan kebijakan A. Rakyat menjadi terperhatikan kepentingan nya. 

Kalau sekarang, kita memilih partai apa pun, ujungnya akan sama. Kebijakan nya itu itu saja. 

Lebih parah lagi, jika menjadi oposisi cuma modal omong kosong.  Seperti sudah dituliskan di awal tulisan. Masa modal berbeda dengan pemerintah berbekal hosks? 

Masih banyak lagi omong kosong lainnya. Karena oposisi bekerja secara reaktif belaka. Isu per isu. Dan belum memiliki kemampuan merumuskan kebijakan tandingan. 

Kalau ditanya kepada PKS atau Demokrat tentang kebijakan alternatif, mereka kemungkinan besar cuma bisa geleng-geleng kepala. Karena, warna cat pesawat, misalnya, lebih menarik bagi partai Demokrat untuk bereaksi. 

Oposisi di negeri ini masih berbekal omong kosong. Mari kita dorong mereka lebih baik lagi. Berpikir untuk rakyat, bukan berkutat hanya untuk menaikkan elektabilitas dengan isu isu remahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun