Beberapa dari mereka tertawa cukup keras. Seakan sedang dilanda tsunami kebahagiaan.Â
"Bener ini rumahnya? "
"Iya."
"Yakin? "
"Seratus persen yakin. "
"Itu bapaknya sedang ngopi. Pak... Bapak..... "
Mereka seperti menyapaku? Aku masih belum yakin.Â
"Pak Syafei kan? "
"Iya."
"Masih inget kami, Pak? "
Dan mereka ternyata murid muridku dulu. Mereka tahu jika hari ini aku pensiun. Mereka ingin menyampaikan terimakasih.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!