Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kampung Mati

5 Maret 2021   16:00 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:24 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak menyangka jika dulu ada kampung di tempat itu. Karena sekarang tidak ada tanda tanda bekas kehidupan sama sekali. 

Mungkin penanda dari kampung mati itu cuma seonggok batu besar. Tak pernah ada orang menjumpai batu sebesar itu. Nyaris sebesar rumah. Entah darimana datangnya. Orang orang lebih senang menganggap batu itu jatuh dari langit. 

Batu siksaan, kata orang orang. 

Pernah dengar cerita tentang kaum Sodom, tempat Nabi Luth diutus? Cerita kampung mati mirip cerita kaum Sodom tersebut. Dijatuhi batu batu dari langit bersama hujan lebat dan petir yang meraung-raung. 

Tak ada yang selamat? 

Setahu orang orang kampung tidak ada satupun yang bisa menyelamatkan diri. Kejadian hujan lebat dan petir yang meraung-raung memang tengah malam bolong. Semua penduduk kampung itu sedang nyenyak nyenyaknya tidur. 

Kampung yang dekat dari kampung mati? 

Tidak apa apa. Bahkan setetes air pun tak turun mulam itu. Kehidupan berjalan normal seperti hari hari biasanya. Pengantin baru malah minta nambah jatah karena yang pertama belum sempat lurus banget. 

Sekarang bagaimana? 

Tinggal batu besar itu saja yang tersisa. Di batu besar itulah sering terdengar suara suara aneh. Ada orang yang pernah mendengar suara tangisan yang paling menyayat hati. Saking menyayat hati orang yang mendengarnya, orang tersebut langsung menjadi gila saat sampai di rumahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun