Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Penunggu Tangga

3 Maret 2021   16:02 Diperbarui: 3 Maret 2021   16:08 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah dua kali aku terpeleset di tangga itu. Anehnya, di tangga itu tidak ada benda yang bisa menjadi petunjuk kepeleset ku wajar.  Sama tidak ada. Bahkan setetes air pun tak ada. 

Pertama, ketika aku hendak mengantarkan laporan dari inspektorat.  Aku tak tahu apa isi laporan itu. Karena, untuk amplop yang satu ini tak boleh dibuka siapa pun. 

"Langsung bawa masuk. "

"Iya, Pak. "

"Bener! "

Dan amplop itu datang sore hari. Aku segera baik ke ruang bapak. Entah karena terlalu takut, terlalu semangat, atau karena tidak hati hati. Tiba-tiba saja kaki kananku ketarik begitu cepat. 

Untung tanganku cekatan memegang meja yang entah siapa meletakkan tepat di situ. Tapi tetap saja kakiku terkilir. Dan seminggu harus istirahat. 

Kedua, ketika aku harus mengantar rombongan dari kementerian yang berkunjung. Mendadak kaki kiriku ketarik begitu cepat sehingga keseimbangan ku langsung kalut. Nyaris jatuh. Untung ada salah satu tamu yang sigap menangkap badanku yang cuma lima puluh kilo ini. 

"Hati hati. "

"Iya."

Ketika aku kembali melewati tangga itu, aku perhatikan juga tak ada benda apa pun yang bisa menjadi alasan aku terpeleset.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun