Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Namaku Bunga

3 Februari 2021   12:01 Diperbarui: 3 Februari 2021   12:08 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku memang benar benar ada. Bukan nama samaran seperti yang kalian baca di koran koran kalau ada korban pelecehan seksual. Selalu ditulis dengan namaku sebagai samaran. 

Aku lahir 23 tahun lalu di sebuah kampung kecil di dekat kota kecil. Pasti kalian bisa membayangkan seperti apa kehidupan di kampung ku kan? Tak perlu aku berbusa busa menjelaskan di cerpen ini. Kayak gak ada kerjaan aja. 

Aku bukan anak kampungan walaupun aku lahir di kampung. Wajahku paling cantik di kampung ku. Kulit ku juga paling putih di tengah tengah kulit temen temen kampung ku yang bulukan. 

Jangan tanya tentang ayahku. Ibuku kalau aku tanya tentang ayah, bukannya menjawab malah nangis sesenggukan. Terus gak mau makan selama dua hari. 

Jadi, sampai hari ini, aku tak pernah tahu tentang sosok ayah. Kemungkinan besar ayahku memang laki-laki paling ganteng karena ibuku cuma memiliki wajah biasa biasa saja. 

"Benar kamu mau ke kota? "

Aku mengangguk. 

Dan ibuku tak berani melarang nya. Di kampung juga tak ada yang bisa aku kerjakan setelah sekolah SMP tamat. 

Tujuan ku cuma kota kabupaten saja. Kalau Jakarta belum terbayang. Dari kampung ku belum ada yang pernah kena Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun