Setiap anak manusia selalu dilahirkan dalam keunikan tersendiri. Bahkan pada anak yang lahir kembar sekalipun. Oleh karena itu, ketika seseorang dibandingkan dengan temannya maka pembandingan tersebut sudah tidak manusiawi lagi.Â
Pendidikan seharusnya mampu merawat keunikan keunikan yang sudah diberikan Tuhan kepada setiap hambanya. Dalam hal Bondan, misalnya, Tuhan sudah memberikan dia keunggulan dalam menggambar. Kenapa dia harus bersaing dengan temannya yang diberikan keunggulan oleh Tuhan dalam menghitung, misalnya.Â
Seekor burung pasti akan kalah ketika harus mengikuti lomba renang. Demikian juga ikan yang akan kalah jika disuruh ikut lomba terbang.Â
Pendidikan harusnya mampu menjadikan burung semakin mahir terbang. Sekaligus menjadikan ikan semakin lihai dalam berenang.Â
Dalam artian, Bondan harus bersaing cukup dengan dirinya sendiri. Jika bondan bisa menghitung sampai angka tiga di minggu kemarin, kemudian mampu menghitung sampai angka lima minggu ini, itu sudah sebuah kemajuan dan harus dihargai. Jangan bandingkan Bondan dengan temannya yang sudah dapat menghitung hingga angka 15, karena  Bondan kontan menjadi manusia bodoh.Â
Begitu maksud nya.Â