Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Haruskah Anak Bersaing dengan Temannya?

24 Januari 2021   19:13 Diperbarui: 24 Januari 2021   19:18 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebut saja namanya Bondan, bukan nama sebenanya. Dia sudah dihukumi bodoh sejak dia mulai belajar di bangku sekolah. Sebelum sekolah tak pernah ada yang melabeli Bondan sebagai anak bodoh. Label itu justru disandang Bondan sejak bersekolah. 

Kenapa Bondan bisa dilabeli bodoh? 

Pelajaran di sekolah ada sepuluh jumlah nya. Sewaktu masih ada ujian nasional, dari sepuluh mata pelajaran itu ada  4 untuk SMP dan 3 untuk SD yang menjadi pelajaran favorit. Keempat atau ketiga pelajaran favorit itu tentu pelajaran yang masuk dalam ujian nasional. 

Sehingga orangtua sering mendoktrin pada anaknya untuk fokus pada pelajaran favorit tersebut. Anak-anak boleh dapat nilai 4 untuk pelajaran IPS, tapi jangan sampai dapat nilai 6 untuk Bahasa Indonesia. 

Apa hubungannya dengan label bodoh Bondan? 

Ketika Bondan masuk sekolah dia harus belajar matematika. Pelajaran ini sulit bagi Bondan. Karena Bondan hanya bisa menggambar. 

Sekarang memang tak ada lagi pelajaran khusus karena bersifat tematik. Tapi Bondan selalu kepayahan jika berurusan dengan angka angka. 

Oleh karena itulah, Bondan dianggap sebagai anak bodoh karena tak cepat dalam belajar angka angka. Bondan sendiri sebetulnya sudah belajar mati matian, tapi kemajuan nya tak sebaik kemajuan teman teman nya satu kelas. 

Kebodohan Bondan lahir karena Bondan dibandingkan dengan teman temannya. Pembelajaran menjadi sebuah kompetisi. Kompetisi yang terjadi merupakan kompetisi dengan teman temannya. Inilah persoalan nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun