Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kuburan Dukun Santet Mbah Tarjo

26 Desember 2020   08:18 Diperbarui: 26 Desember 2020   08:28 13010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Tagar.id

Aku hanya diam. 

"Ilmu ini tak boleh musnah. "

Kemudian aku disuruh mandi seluruh tubuh. Semua anggota tubuh harus terkena air. Jika ada yang tak terkens, tubuh itu akan menjadi kelemahan berbahaya. 

Setelah mandi, aku di suruh duduk di hadapan Mbah Tarjo yang sedang menyiapkan upacara itu. Dan entah kenapa, aku sendiri tak ingat apa apa. Kecuali di luar matahari sudah cukup terang. 

"Kamu sudah bisa menggunakan ilmu itu. Kapan pun kamu mau, " kata Mbah Tarjo. 

Iya. Sekarang aku sudah menjadi penerus Mbah Tarjo. Ada satu tugas yang diminta kepadaku sebagai imbalan ilmunya. 

Rawat kuburan ku ya, Le. 

Kuburan itu ada di tempat yang mencil juga. Tak ada yang berani mendekati kuburan Mbah Tarjo kecuali aku. Sebulan sekali, aku membersihkan nya. 

Belum pernah aku memakai ilmu itu. Ada yang butuh? Datang saja ke rumahku. Jangan lupa bawa ayam cemani ya? Dagingnya enak tuh. Aku dulu sering dikasih Mbah Tarjo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun