Ekonomi itu tidak pernah mati, kalau manusia nya tidak mati. Tapi, kalau manusia nya mati, ekonomi juga mati. Kutipan kata kata Pak Jokowi yang ada di Kompas.com hari ini.Â
Dan seperti biasa, kok lama kelamaan, Pak Jokowi bikin bingung saja. Sebenarnya beliau ini mau ke mana sih. Perasaan kemarin ke kiri. Ketika diikuti ke kiri, ternyata bilang mau ke kanan. Pas diikuti ke kanan, kok bilang sebaiknya ke kiri.Â
Waktu tanda tanda covid sudah mulai kentara, bapak nya malah menggenjot pariwisata. Mengundang orang datang. Terus ketika ada covid juga belum jelas langkah beliau nya.Â
Terus ketika kita sudah mulai sadar bahaya covid, eh, mendadak normal baru. Cuma kata baru diucapkannya lirih banget sehingga yang terdengar di mana mana cuma normal nya saja. Sehingga kesadaran yang baru tumbuh kembali mimpes.Â
Pertumbuhan ekonomi enggak, eh, pertumbuhan covid yang terus berlanjut. Sehingga sekarang sudah mulai berbalik. Dulu kita menolak orang datang, sekarang giliran kita yang mulai ditolak di negara lain.Â
Terus sekarang Bapak kita ini balik bicara kesehatan. Bicara manusia nya. Agak telat juga.Â
Karena kemarin, bahkan sekolah di zona kuning pun sudah diperbolehkan masuk seakan akan semua sudah aman. Terus apa hubungannya dengan kemanusiaan jika sekolah sudah dilonggarkan?Â
Waktu bapak marah marah karena anggaran pada menggantung itu cuma pura-pura kah? Sampai sekarang problem nya masih sama. Bahkan kata Tempo banyak apb yang menumpuk percuma juga.Â
Bapak Presiden punya peta jalan yang jelas kah?Â
Seharusnya jika bapak bilang manusia lebih penting dari ekonomi, bapak bilang tuh sama bawahan bapak. Menteri itu bawahan bapak atau utusan partai yang cuma kebetulan bergerombol bareng bapak sih?Â