Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Setelah Emil Salim Turun Gunung, Masihkah Dibiarkan?

10 Agustus 2020   05:42 Diperbarui: 10 Agustus 2020   05:43 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emil Salim pun turun Gunung.  Dengan kosa kata meminta, beliau pun dengan kerendahhatiannya meminta.  Dan, karena hanya tinggal ada di tangan Jokowi, Emil Salim meminta kepada Bapak Presiden.  Apakah Bapak Presiden Jokowi akan membiarkannya juga. 

Kerja kabinet harus menjadi kerja bersama.  Ketika menteri keuangan Sri Mulyani mati matian berupaya agar ekonomi Negeri ini tetap bisa bernafas, maka menteri yang lain juga bekerja sama kerasnya untuk menyelamatkan ekonomi negeri ini di tengah terpaan badai yang maha dasyat ini. 

Termasuk KKP. 

Bukan bermaksud mengulang ulang persoalan.  Tapi, persoalan memang harus diselesaikan, bukan disimpan di bawah karpet sambil merasa diri tak ada masalah.  Bom waktu akan membuat persoalan menjadi tak terkendali. 

Ekspor benih lobster itu.  NU sudah dengan terang terangan menyuarakan suara moralnya. NU jelas bukan partai politik. Suaranya bukan suara politik. Suara NU adalah suara moral. Ketika moral negeri ini diabaikan, NU akan maju ke depan. 

Muhammadiyah juga menolak. Muhammadiyah bukan partai politik. Muhammadiyah menyuarakan nurani bangsa ini.  Ketika nurani terinjak Muhammadiyah akan bangun untuk membenarkan sakit nurani tersebut. 

Dan Edy tetap bergeming. Sama sekali tak mempedulikan hal tersebut.  Tak menghiraukan suara moral dan suara yang begitu jelas terdengar di gendang telinga orang orang normal. 

Jika Edy tak peduli suara Susi, okelah. Anggap saja Susi belum bisa move on dari kursi yang pernah didukuki. Seperti suara sumbang dari Senayan yang bilang begitu. Tapi Edy tak bisa tak peduli terhadap moralitas dan nurani yang disuarakan NU dan Muhammadiyah. 

Emil Salim mungkin tak dikenal oleh generasi milenial. Tapi, bagi generasi saya, Emil Salim adalah punggawa lingkungan hidup.  Beliau lah yang bertahun-tahun bersemayam di kementerian lingkungan hidup semasa Orde Baru. Beliau lah menteri bersih dengan moralitas yang terjaga. Hingga kini. 

Setelah tak menjadi menteri, jarang beliau bersuara.  Sehingga kita dapat melihat bahwa ketika beliau bersuara, berarti kondisi sudah parah. Kondisi sudah memaksa beliau untuk turun gunung. Moral dan nuraninya terusik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun