Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manusia Ulet

15 Agustus 2019   04:43 Diperbarui: 15 Agustus 2019   04:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang Indonesia itu ulet. Sanggup bertahan dalam kondisi sesulit apa pun. 

Paling di depan mata adalah perjuangan para TKI di luar negeri. Perjuangan mereka kadang bahkan harus bertaruh nyawa. 

Keuletan itu juga dapat kita lihat dari perjuangan para pengusaha kecil. Terkadang mereka juga harus berhadapan dengan arogansi penguasa yang lebih mementingkan keindahan sebuah kota daripada kesejahteraan rakyat nya. Digusur berkali-kali pun mereka tetap ada. Dengan daya eksistensi yang mengagumkan. 

Sejarah juga sudah mencatat kegigihan para pejuang pahlawan negeri. Mereka harus berhadapan dengan mesin perang modern, tapi tak gentar sama sekali. Hingga kemerdekaan di tangan. 

Persoalan sebaliknya, justru ada di pimpinan. Beberapa pimpinan negeri ini hanya mau enaknya belaka. Kerja malas malasan tapi rajin korupsi. Sehingga menghambat perkembangan manusia Indonesia dalam bersaing di kancah internasional. 

Hambatan lain, tentunya rendahnya kualitas pendidikan nasional.  Pendidikan yang seharusnya menjadi pengasah talenta talenta hebat masih harus berkutat dengan persoalan persoalan dirinya yang bisa dikatakan tak pernah mencapai ujung. 

Oleh karena itu, untuk memaksimalkan keunggulan manusia Indonesia yang ulet tersebut, maka para benalu harus disingkirkan.  KPK harus diperkuat. KPK harus kita dukung agar tetap menjadi lembaga hebat dan mampu menggulung para pengkhianat bangsa. 

Demikian juga dengan pendidikan. Bukan hanya diratakan ke seluruh pelosok negeri sehingga anak anak di kaki gunung bisa mengenyam pendidikan, tapi juga pendidikan dengan kualitas yang tidak kalah dengan negara jiran. 

Jika dia hal tersebut dibenahi, maka keuletan manusia manusia Indonesia akan menjadi modal dalam bersaing di tingkat global. TKI di luar negeri bukan lagi butuh perkebunan atau pembantu, tapi para manajer perusahaan multinasional. 

Semoga dapat tercapai. Kita kan sudah berusia di atas 70 tahun pada peringatan kemerdekaan tahun ini. Usia yang matang bagi sebuah negara untuk bangkit unjuk gigi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun