Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tawaran Menggiurkan Penjahat

8 Mei 2019   14:40 Diperbarui: 8 Mei 2019   15:05 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Kalau pembohong, penjahat, dan politikus menggunakan bahasa asli mereka, tak akan ada yang tertipu.   Tapi bahasa mereka sangat sopan,  baik, dan menebar aneka harapan, sehingga banyak orang tertipu oleh para pembohong, penjahat, dan politikus. 

Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah.   Setan dipenjara.  Sehingga setiap manusia bisa khusuk beribadah.  Kalau ada manusia tertipu,  bukan karena ada setan yang mampu menyelinap dari balik penjara.   Napsu manusia yang terlalu dibiarkan saat Ramadan. 

Penipu penipu menawarkan harapan. Tentu harapan kosong.   Orang yang kritis akan cepat tahu kalau dirinya sedang dibohongi.   Tapi ada juga manusia yang sikap kritis nya tertutup oleh napsu duniawi. 

Tawaran mereka rata rata menggiurkan.   Tanpa apa-apa bisa langsung dapat ratusan juta.   Menjelang lebaran, siapa yang tak tergoda? Hipnotis tak mempan dengan orang yang hidup sederhana dengan iklas.   Hipnotis akan langsung berdampak pada orang yang harapan terlalu tinggi.   Di sisi lain,  memiliki sifat pemalas. 

Tawaran menggiurkan akan langsung ditanggapi sebagai berkah.   Otak pun disimpan dalam angan-angan mendapatkan uang ratusan juta tanpa keringat. Maka, penipu atau penghipnotis bekerja dengan mudah nya. 

Biasanya melalui ATM, disuruh mentransfer sebagai biaya pengiriman hadiah.   Jika tidak,  maka hadiah akan hangus.  Mendengar kata hangus,  si tertipu akan langsung membayangkan kerugiannya.   Segera ia mentransfer sejumlah uang yang diminta. 

Beberapa menit kemudian akan ditelepon lagi,  karena ada masalah, dan harus bayar lagi.   Beberapa kali,  hingga si tertipu sadar atau uang tanunganya sudah habis. Begitulah kejahatan bekerja.   Mereka akan memancing dengan iming-iming.   Siapa terjerat umpannya, pasti akan merana. Berpikirlah kritis.   Pasti tak akan terhipnotis. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun