Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Subuh

15 November 2018   04:51 Diperbarui: 15 November 2018   05:12 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melakukan sunah Fajar dua rakaat, ia langsung ke masjid dekat rumahnya.

Di pertigaan pertama, ada dua pertigaan yang ia lewati sebelum sampai masjid, ia selalu berjumpa dengan perempuan itu.

Perempuan itu tampak selalu bergegas.  Seperti ada yang membuatnya lekas.

Bukan maksud ia bersuuzon atau berburuk sangka. Tapi, setiap ia bertemu perempuan itu di pertigaan pertama jalan menuju masjid paling dekat rumahnya, selalu hatinya berbisik, "Gak solat subuh?  Masa dunia terlalu penting baginya?"

Ia tak pernah jelas melihat wajahnya.

Dan Subuh tadi, untuk pertama kalinya, ia tak berjumpa perempuan itu.  Padahal ia sudah berjanji untuk tidak bersu'uzon kepada nya.

Semoga besok subuh bisa bertemu dengan perempuan itu, doa ia.

Kita, sebagai pembaca, boleh juga ikut mendoakan ia agar ia besok bertemu perempuan itu, juga berdoa agar ia mampu menahan hatinya untuk tidak bersu'uzon.

Belum tentu ia lebih baik dari pada perempuan subuh itu. Iya kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun