Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepotong Dialog di Makam Pahlawan

12 Agustus 2017   11:36 Diperbarui: 12 Agustus 2017   11:43 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tapi, kalau bukan kita yang dimakamkan di sini, siapa lagi yang akan dimakamkan di sini?" sanggah seseorang yang baru datang nimbrung.  "Setiap bangsa memang butuh pahlawan.  Kemudian mereka mencipta pahlawan pahlawannya."

Ada seorang perempuan datang.  Baunya wangi.  

"Siapa kamu?"

"Marsinah."

"Kamu dikubur di sini juga?"

"Jasadku entah dikemanakan.  Mereka tak mungkin menganggapku pahlawan.  Mereka menganggapku orang tak berguna.  Pembrontak tak punya otak."

"Kamu mau menyindir kami?"

"Kamu jangan menyiksa kami lagi."

Perempuan yang mengaku bernama Marsinah pergi.  Dan orang-orang yang dikuburkan di taman makam pahlawan itu tampak kesepian.  Ada yang hilang dari hatinya.

Entah.

(Terinspirasi puisi Karya Gus Mus "Di Taman Pahlawan")

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun