"Tapi, kalau bukan kita yang dimakamkan di sini, siapa lagi yang akan dimakamkan di sini?" sanggah seseorang yang baru datang nimbrung. Â "Setiap bangsa memang butuh pahlawan. Â Kemudian mereka mencipta pahlawan pahlawannya."
Ada seorang perempuan datang. Â Baunya wangi. Â
"Siapa kamu?"
"Marsinah."
"Kamu dikubur di sini juga?"
"Jasadku entah dikemanakan. Â Mereka tak mungkin menganggapku pahlawan. Â Mereka menganggapku orang tak berguna. Â Pembrontak tak punya otak."
"Kamu mau menyindir kami?"
"Kamu jangan menyiksa kami lagi."
Perempuan yang mengaku bernama Marsinah pergi. Â Dan orang-orang yang dikuburkan di taman makam pahlawan itu tampak kesepian. Â Ada yang hilang dari hatinya.
Entah.
(Terinspirasi puisi Karya Gus Mus "Di Taman Pahlawan")